Mohon tunggu...
Hans Christian IH
Hans Christian IH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prodi Hubungan Internasional/ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Universitas Jember

Seorang mahasiswa yang senang belajar dan menjelajahi hal-hal baru mengenai dunia. Seseorang yang senantiasa mengembangkan dan menggali potensi diri. Tertarik dengan fenomena-fenomena sosial khususnya mengenai Budaya, Bahasa, dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nilai Merkantilisme di Abad ke-21: Monopoli dalam Medsos Virtual dan K-Pop serta Pengaruhnya dalam Bidang Ekonomi Politik

13 Maret 2023   06:54 Diperbarui: 13 Maret 2023   11:17 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Goodstats)

Setelah pencairan info lebih lanjut, penulis menemukan bahwa hal tersebut terjadi diawali dengan konflik internal dalam perusahaan. Eksekutif SM Entertainment melakukan pelengseran penemu dan CEO SM Entertainment Lee Soo Man. Kemudian, HYBE dan Lee Soo Man mencapai kesepakatan dan menjual saham milikinya kepada HYBE Labels. Demikianlah perpindahan tangan 40% saham SM Entertainment kepada salah satu pesaingnya sendiri yaitu HYBE Group.

Ex-CEO SM Ent., Lee Soo Man dan ketua dewan direksi HYBE Labels, Bang Si Hyuk (Sumber gambar: Kompas.com) 
Ex-CEO SM Ent., Lee Soo Man dan ketua dewan direksi HYBE Labels, Bang Si Hyuk (Sumber gambar: Kompas.com) 

Hal yang menarik adalah kenyataan jika HYBE benar-benar melakukan pengambilan alih perusahaan pesaingnya HYBE mampu memonopoli pasar K-Pop. Sekitar 66% pasar K-Pop akan dikuasai oleh satu pihak yang tergabung dalam HYBE dan SM. Belum lagi, ada isu baru bahwa HYBE berencana membeli saham SM sampai pada angka 25,2% atau sebesar 900 Juta Dolar AS atas tawaran pemilik saham minor di SM Entertainment.  

Isu monopoli dalam K-Pop ini pun diungkap oleh CEO SM Entertainment yang baru Chris Lee. SM Entertainment sendiri sangat menolak pengambilalihan yang dilakukan oleh HYBE atas perusahaan mereka. Memang belum dapat dipastikan, namun dengan bergabungnya kedua kekuatan besar dalam industry music ini, timbul potensi terlahirnya kekuatan yang dapat mempengaruhi bidang-bidang lain di luar industri musik seperti politik dan ekonomi.

Sebelumnya, penulis sudah menyebutkan group music yang pernah menjadi tamu di sidang PBB. Dua diantara 3 group itu ternyata berasal dari HYBE Group dan SM Entertainment. Bisa kita bayangkan bagaimana potensi pengaruh yang tercipta jika HYBE dan SM Bersatu. Secara singkat K-Pop akan dimonopoli oleh perusahaan tersebut dan K-Pop akan berpotensi untuk memegang kekuatan besar dalam bidang politik dan ekonomi. Dengan pengaruh dan potensi demikian timbul pula peluang penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan satu pihak, mungkin saja kepentingan perusahaan atau bahkan pemerintah Korea Selatan.

Bagaimana menurut pembaca? Apakah isu ini cukup menarik untuk didalami meski pembaca bukan peminat music K-Pop? Apakah bagi anda peminat music K-Pop menjadi tertarik mendalami aspek pengaruh, kekuasaan, politik dan ekonomi dalam kasus ini?

Dua hal yang kini menjadi trend di dalam kehidupan masyarakt dihadapkan dengan isu monopoli. Penulis sendiri menghadapi kekhawatiran atas masa depan ekonomi politik baik itu domestik dan internasional. Peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk menguasai pasar semakin terbuka. Keberlangsungan hidup perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mampu memanfaatkan kekuatan ini akan terancam atau setidaknya mengalami penurunan profit. Disaat bersamaan perusahaan yang mampu memanfaatkan kekuatan melalui media sosial dan K-Pop akan terus bertumbuh dan memperlebar jurang ketidaksetaraan. Potensi media sosial dan K-Pop sebagai senjata politik juga cukup menarik perhatian, apalagi ada negara yang menjadi rumah untuk kedua industri ini (Amerika Serikat dan Korea Selatan).

 

Referensi

Falah, A. I. 2022. Prevalensi Penggunaan Media Sosial dan Monopolinya oleh segelintir Platform. https://digitalbisa.id/artikel/prevalensi-penggunaan-media-sosial-dan-monopolinya-oleh-segelintir-platform-Owpuw.

Stassen, M. 2023. As Hybe Eyes A$900M Stake in K-Pop Rival SM Entertainment Slams BTS Company's 'Hostile takeover Attempt. https://www.musicbusinessworldwide.com/as-hybe-eyes-a-900m-stake-in-k-pop-rival-sm-entertainment-slams-bts-companys-hostile-takeover-attempt/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun