Semarang, 21 Mei 2025 – Mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Hanif Hidayat, dengan bimbingan dosen pengampu Dewi Nilam Tyas, S.Pd., M.Pd., serta dosen pendamping lapangan Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd., telah melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi IPA Terapan melalui pelatihan dan implementasi Multimedia Interaktif “RASOT” (Rangka, Sendi, dan Otot) kepada guru dan siswa kelas VI SD Negeri Cepoko. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPAS serta memperkuat kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran digital yang inovatif.
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, khususnya dalam metode pembelajaran di kelas. Peran guru tidak lagi terbatas sebagai penyampai informasi, melainkan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk belajar aktif dan mandiri melalui pemanfaatan media digital. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), pendekatan yang interaktif dan visual menjadi semakin penting, terutama karena banyak materi bersifat abstrak dan sulit dipahami hanya dengan penjelasan lisan. Salah satu materi yang sering dianggap sulit oleh siswa adalah sistem gerak manusia, yang mencakup rangka, sendi, dan otot. Dalam hal ini, teknologi pendidikan berperan penting dalam membantu guru menyampaikan materi dengan lebih menarik dan mudah dipahami. Lebih dari itu, penggunaan media digital juga mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pelatihan dan penerapan penggunaan media pembelajaran digital berbasis web bernama “RASOT”, sebuah Multimedia Interaktif yang menyajikan materi pembelajaran IPAS dilengkapi Bahan ajar, quiz, dan game interaktif. Media ini diakses dengan mudah melalui kode QR yang disematkan pada poster pendukung, sehingga guru dan siswa dapat mengaksesnya kapan pun dibutuhkan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik, aktif, dan mudah dipahami oleh siswa. Melalui pelatihan ini, guru mendapatkan wawasan baru dalam merancang pembelajaran berbasis digital sehingga mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan mudah dipahami oleh siswa.
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Cepoko. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada guru serta implementasi multimedia interaktif sebagai pembelajaran yang inovatif, mudah dipahami, dan menyenangkan, sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan pembelajaran di kelas.
TAHAP I – Pelatihan Guru (Jumat, 16 Mei 2025)
Kegiatan diawali dengan pelatihan guru kelas IV SD Negeri Cepoko yaitu mengenai pemanfaatan media multimedia interaktif “RASOT”. Dalam sesi ini, guru dilatih untuk menyesuaikan konten media dengan karakteristik siswa serta gaya belajar di kelas. Pelatihan mencakup pengenalan fitur-fitur utama media seperti materi pembelajaran visual, kuis interaktif, dan permainan edukatif yang telah dirancang untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi sistem gerak manusia. Guru juga dibekali cara mengakses media melalui platform web serta menggunakan QR Code yang tertera pada poster pendukung. Pelatihan ini bertujuan agar guru tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga mampu mengintegrasikan media secara aktif dan kreatif ke dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Tahap II – Implementasi Multimedia Interaktif RASOT di Kelas (Rabu, 21 Mei 2025)
Tahap kedua berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025, dengan fokus pada implementasi langsung media “RASOT” di ruang kelas. Mahasiswa mengintegrasikan media ke dalam pembelajaran IPAS siswa kelas VI. Siswa tampak antusias saat mengeksplorasi materi bahan ajar rangka, sendi, dan otot melalui media yang disajikan secara visual dan interaktif. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kuis digital dan permainan edukatif yang tidak hanya menguji pemahaman, tapi juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Hasil implementasi menunjukkan peningkatan partisipasi dan pemahaman siswa. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan interaktif karena siswa tidak hanya membaca dan mendengarkan, tetapi juga terlibat langsung dalam proses belajar. Guru menyampaikan bahwa media ini sangat membantu dalam menyederhanakan penyampaian materi dan menjadikan proses evaluasi lebih menyenangkan dan efisien.