Mohon tunggu...
Hanif Galih Pratama
Hanif Galih Pratama Mohon Tunggu... Bankir - Economist, Traveler, Writer

Senang melihat berbagai hal dari sudut pandang ekonomi-sosial.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merajut Nusantara di Usia 75

15 Agustus 2020   12:55 Diperbarui: 15 Agustus 2020   12:48 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hampir setiap tahun pemerintah membuka lowongan pekerjaan untuk 30 ribu calon ASN. Jika sistem tersebut bisa dirubah, cukup rekrut setengah dari kuota yang tersedia, terapkan syarat kualifikasi yang ketat, tawarkan gaji, tunjangan dan kepangkatan lebih tinggi pada umumnya, namun harus bersedia ditugaskan diluar pulau Jawa dalam jangka waktu beberapa tahun. Penerapan sistem tersebut dilakukan setiap dua tahun sekali, sehingga dapat berselang dengan sistem rekrutmen konvensional yang selama ini sudah berjalan.

Lebih lanjut, rekrutmen "ASN unggulan" difokuskan pada tenaga di sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan birokrasi untuk dinas atau lembaga teknis terkait. 

Hal ini guna memberikan pemerataan kesempatan hidup layak bagi masyarakat Indonesia di daerah terpecil, terhadap akses pendidikan, layanan kesehatan, serta ketersediaan lapangan kerja. 

Tentu jika sistem ini diterapkan akan banyak resistensi yang muncul karena ini adalah hal baru yang mendobrak tradisi lama. Namun percayalah, tidak ada perubahan yang tidak menuai penolakan. 

Dinamika yang akan terjadi saya rasa baik untuk membuat organisasi pemerintah tidak lesu dan stagnan, sehingga gebrakan-gebrakan baru dapat dilahirkan.

Menuju Indonesia Emas

Saat ini Indonesia telah masuk kedalam kategori negara upper middle income dengan Gross National Income (GNI) per kapita sebesar US$4.050. Namun perlu diingat untuk menjadi negara dengan pendapatan tinggi, GNI per kapita Indonesia masih harus ditingkatkan sebanyak tiga kali lipat sehingga pekerjaan rumah kita masih jauh dari kata usai. 

Oleh karenanya, ketika sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru sudah muncul di berbagai belahan tanah air, ditopang oleh ketersediaan sumber daya manusia yang handal hingga pelosok daerah, maka mesin ekonomi Indonesia dapat berlari lebih kencang untuk mengejar ketertinggalan.

Tidak lama lagi usia kemerdekaan Indonesia akan memasuki tahun ke 75. Sudah tiga perempat abad bangsa ini berdaulat dan dapat menentukan sendiri mau dibawa kemana kapal besar ini berlabuh. 

Saat saya aktif di kegiatan mahasiswa dulu, kami telah ditanamkan akan mimpi besar Indonesia saat berusia 100 tahun, saat memasuki usia emasnya. Impian tersebut masih ada hingga saat ini, dan tidak sedikitpun kehilangan asa untuk mewujudkannya.

Tidak terasa, 100 tahun Indonesia hanya tinggal seperempat abad lagi. Saat itu tiba, semoga mata ini menjadi saksi kejayaan ibu pertiwi di puncak dunia.

Dirgahayu, Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun