Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena "Flexing", Ajang Pamer Kesuksesan

14 April 2022   09:01 Diperbarui: 14 April 2022   09:08 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesuksesan. Sumber : Pexels

Alasan Kenapa "Flexing" Kurang Baik Untuk Dipertontonkan

Tentunya, fenomena flexing ini kurang tepat untuk diperlihatkan apalagi diikuti oleh anak muda. Berikut adalah alasan kenapa fenomena ini dianggap kurang baik untuk dipertontonkan.

Yang pertama, Semakin mepertontonkan "finansial gap" atau kesenjangan keuangan yang ada di masyarakat. Terlepas dari fakta dan teori yang mengatakan bahwa the real orang kaya cenderung tidak memperlihatkan kekayaan, tetapi kenyataannya fenomena ini memperjelas financial gap di masyarakat.

Seperti yang kita tahu bahwa kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang.  Gap itu memang sudah ada dan tidak perlu mempertontonkannya atau menunjukannya untuk membuat itu terlihat semakin nyata. Akibatnya, tentu akan memperkeruh suasana, hilangnya sisi-sisi kemanusiaan, rendahnya harapan dan berkurangnya alasan orang lain untuk bertahan hidup.

Yang kedua, yaitu gaya hidup materialistis, manipulatif, dan serba instan yang diperlihatkan. Semakin sering kita melihat sesuatu, maka otomatis alam bawah sadar kita juga akan menerima itu sebagai sesuatu yang biasa. Dari kebiasaan akan menjadi karakter dan akan menjadi gaya hidup.

Nah, fenomena flexing inikan adalah pamer kesuksesan atau kekayaan. Gaya hidup yang semuanya diukur dari materi. Secara tidak sadar, nantinya akan menjadi karakter dalam diri seseorang.

Menurut American Psychological Association, semakin materialistis seseorang, maka akan semakin sulit merasakan emosi positif, susah berempati, mudah stres dan depresi , hingga bisa menyebabkan penurunan kondisi fisik jika tidak mendapat respons yang baik dari lingkungan sekitar.

Jika pamer yang dipertontonkan adalah manipulatif atau dibuat-buat akan mebuat generasi kita bahkan generasi penerus terbiasa untuk melakukan hal yang sama. Ingin sukses degan instan tanpa mau berusaha. Padahal, yang terpenting dari kesuksesan adalah prosesnya. Fenomena ini, membuat generasi muda semakin dapat pembenaran untuk mendapatkan semuanya dengan cara instan.

Kebahagiaan yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati 

Cara Agar Tidak Terjebak Fenomena "Flexing"

Seperti yang kita ketahui, fenomena flexing ini dianggap kurang baik dan juga memiliki banyak dampak negatifnya. Berikut adalah cara agar kita tidak termakan atau terjebak dalam fenomena ini.

  • Berpikir Kritis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun