Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kamu dan Sisi Lain

1 September 2018   22:01 Diperbarui: 11 November 2018   01:12 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu tau kenapa semesta mempertemukan kita tanpa sengaja. Pertemuan tanpa kita rencanakan dalam waktu yang sangat singkat menurutku. Hingga aku dan kamu memutuskan untuk menjalani sebuah komitmen dengan berbagai permasalahan dan perdebatan.

Tapi... sebenarnya aku malas bila harus ada kata tapi. Karena tapi itu berarti bertentangan, dan aku tidak suka bicara tentang tapi ditengah kalimat indah yang akan kuceritakan padamu.

Pasti aneh, kalo hidup itu tidak disambungkan dengan tapi, karena semua yang hidup pasti bermetamorfosis. Sekalipun kupu-kupu yang terpaksa meninggalkan rumahnya karena ia harus tumbuh.

Sengaja ku membuat kalimat utama kamu dan sisi lain. Sebenarnya aku tak bermaksud menduakanmu apalagi sampai menyakitimu. Akan tetapi ada yang harus kamu tau tentang orang-orang terdahulu dan tentangku. Jangan salah paham, aku tidak mengajakmu untuk bernostalgia kisah percintaanku yang kandas dulu atau permasalahan-permasalahan privasiku.

Tunggu dulu, terlalu cepat rasanya kalau langsung menceritakan endingnya. Tragis sekali bila semua penulis didunia langsung memindahkan bab terakhir setelah bab pertama. Pembacanya pasti bakal kebingungan, walaupun terkadang lebih baik kebingungan ketimbang mengetahui kebenaran.

Hai seseorang yang menemaniku  saat ini. Maaf aku lupa menyapamu. You know dulu waktu kamu pertama kali datang , rasanya seperti dilahirkan kembali. Seakan aku tidak mengenal apapun. Termasuk rasa sakit yang pernah menjadi isi duniaku. Kamu membawa perubahan baik dalam hidupku. 

Waktu masih usia belia, aku ingin sekali menjadi dewasa. Tapi kini menjadi dewasa adalah hal yang menakutkan. Seram sekali rasanya memikirkan tentang proses menjadi tua. Tapi itulah hidup, proses, berubah, seperti hati ini yang sempat dilahirkan kembali setelah dimatikan oleh kekecewaan yang berat harus dimatikan kembali.

Teruntukmu lelakiku, aku mengeluh atas semua resah yang menimpa diri yang mencari jawaban. Mengapa senja hanya menjalani ikatan, tanpa perasaan. Pasti kamu paham, kenapa kamu ku sebut senja dan aku jingga. Maaf ini sedikit menyinggung perasaanmu.

Kamu tau, akulah segalanya untukmu, memberi senyuman diwajahmu, kebahagiaan di harimu, semua hal yang kamu senangi pikirku. Tapi ternyata aku terlalu besar kepala, aku bukanlah apa-apa. Semesta memang mempertemukan kita, tapi semesta tak bertanggung jawab akan komitmen yang kita jalani.

Bolehkah aku mencemburui duniamu, tapi tidak denganku. Mereka yang tau semua tentangmu, sedangkan semesta tak memberi tahuku. Apa mungkin kamu salah meletakkan hatimu atau apalah itu. Jujur saja aku ragu akan komitmen yang kita jalani. Kamu yang tak henti-hentinya menyakinkanku akan hubungan ini.

Seperti yang ku bilang tadi bahwa hidup ini adalah proses, yang jadi masalah adalah kita tidak pernah tahu bagaimana prosesnya.  Tuhan memang hebat, bisa sekali membuat proses yang bermacam-macam dengan pelajaran yang beragam pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun