Asumsi dasar pendekatan bimbingan dan konseling perkembangan adalah pemikiran bahwa perkembangan individu yang sehat dan baik individu dengan lingkungannya. Dengan kata lain, lingkungan bagi individu tersebut menjadi lingkungan belajar. "Mendidik itu untuk penekanan, proporsionalnya adalah pada pencegahan dan perbaikan, bukan korektif dan terapeutik. Menjadi pengembangan untuk tujuan utama konseling adalah mengembangkan kapasitas manusia dengan menyediakan lingkungan perkembangan" (Myrick, 2011). Kata sehat dalam hal ini bukan hanya merujuk pada interaksi antara individu dan lingkungan itu sendiri juga harus sehat.
Bimbingan dan konseling perkembangan dapat diartikan sebagai perspektif, pendekatan dalam bimbingan dan konseling yang berlandaskan pada teori-teori perkembangan dan bertujuan untuk mengembangkan individu ke arah perkembagan yang sangat mendukung.
Bimbingan dan konseling perkembangan dirancang untuk pencapaian tujuan. Keberhasilan implementasi bimbingan dan konseling perkembangan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1)Bimbingan perkembangan bagi semua peserta didik.
2)Bimbingan perkembangan memiliki kurikulum yang sudah terorganisasi dan terencana.
3)Bimbingan perkembangan adalah bentuk yang rinci dan fleksibel.
4)Bimbingan perkembangan merupakan bagian terintegrasi dari proses pendidikan secara keseluruhan.
5)Bimbingan perkembangn melibatkan semua anggota sekolah.
6)Bimbingan pekembangn membantu peserta didik lebih efektif dan efesien.
7)Bimbingan perkembangan melibatkan konselor yang menyediakan layanan konseling khusus dan intervensi (Myrick, 2011 : 44).
D. Tujuan dan Fungsi Pembangunan Karakter