Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pada Sebuah Cukrik

20 Agustus 2025   04:03 Diperbarui: 21 Agustus 2025   18:02 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Canva via Kompas.com




Lihatlah di atas cukrik jaring ikanku telah siap.

Sebagai nelayan kecil aku teguh berharap.

Meski kapal-kapal ikan besar milik cukong-cukong rakus melahap.

Aku tak gentar, aku seperti Ratu Kalinyamat.

Sebab di lautan ini, negeriku sendiri aku mencari kehidupan yang layak.

Tetapi aku nelayan cukrik yang mungkin sebentar lagi dilupakan sejarah.

Di tinggal dan dibiarkan kalah.

Sebab anak cucu kami tak lagi mampu mempelajari cuaca dan arah angin.

Terlalu lemah dan gampang masuk angin.




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun