Menyimpan tangismu yang perih saat kau bertekuk lutut.
Dan ia mengobarkan semangat hidup mu untuk tetap tumbuh.
Kemarau tidak ingin di kenang, dia hanya ingin engkau dapat memetik pelajaran.
Hidup tidak hanya hujan yang paling berkesan, meninggalkan kenangan, roman, puisi-puisi picisan di dalam tiap tetesan.
Lihatlah dengan rela kemarau membiarkan dirimu bahagia dengan percikan hujan di atas kepala.
Ia rela melihatmu bersama hujan saling bermesraan.
Dan kemarau tak pernah meneteskan air mata.
Ia setabah-tabahnya musim tanpa kenangan yang berharga.
Handy Pranowo
24122021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!