Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemakaman Nyai Kubur

26 Agustus 2021   16:30 Diperbarui: 26 Agustus 2021   17:24 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto anjing hitam, pixabay.com

"Baiklah kalau begitu, namun aku ingin terima dulu bayaranku, sebesar yang kita sepakati kemarin "

Siti mengambil sebuah tas berwarna coklat lalu membuka tas tersebut dan menaruhnya tepat di depan lelaki yang tengah duduk bersila tersebut. 

Lelaki itu mengenakan jubah dan peci hitam, kumis dan jenggotnya lebat hampir menutupi sebagian wajahnya.

"Ingat, apa yang kau inginkan ini akan mencelakai dirimu sendiri serta orang lain, sekarang pulanglah dan jangan lagi kamu datang ke tempat ini".

" Dan aku sarankan kamu untuk bersemedi di tengah hutan jati selama empat puluh hari empat puluh malam".

***********

"Bagaimana ibu-ibu apakah sudah selesai di mandikan" tanya pak Sastro.

"Sudah pak, tapi jenazahnya tak kuat kami angkat, berat sekali pak "

"Loh tadi kan bisa, Astagfirullah, matanya kenapa masih terbuka, tidak bisa di tutup memangnya, tolong bapak-bapak bantu angkat jenazah ini "

Pak Sastro pun meminta bantuan kepada warga untuk mengangkat jenazah Nyai agar segera di letakkan dalam keranda mayat. 

Ia pun kemudian mengambil sehelai sapu tangan miliknya untuk menutupi mata Nyai yang masih terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun