Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ziarah Kubur, Deret Nisan Pengingat Kematian

10 Maret 2024   11:30 Diperbarui: 10 Maret 2024   11:57 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ziarah Kubur, Deret Nisan Pengingat Kematian

Segala yang hidup dan bernyawa niscaya, akan menemui penciptaNya, dari tanah kelak kembali ke asal hanyalah perkara waktu. Dan demi masa sesungguhnya manusia mengalami kerugian apabila hidup tak sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Al Hadist.

Persiapan puasa Ziarah Kubur sebagai momentum pengingat, bahwasannya Allah Ta'ala ciptakan segala sesuatunya dua sisi. Yakni ada bayi-bayi masih merah yang terlahir ke dunia dengan tangisan pertamanya dan ada lansia yang berpulang ke haribaanNya, dalam pelukan damai dengan hela nafas terakhir menyeru lafadz La Ilaha Illallah.

Batu nisan bernama, gundukan tanah bertabur sekar, khusyuk doa-doa yang di langitkan, suasana pekuburan. Menggugah sadar bahwasannya harta benda yang berpayah-payah dikejar hingga lalai menjalankan titahNya sungguh tiada guna.

Dokpri
Dokpri

Tak ada yang dibawa selain selembar kafan penutup diri, amal kebajikan semasa hidup, keranda sebagai kendaraan terakhir. Dan liang lahat tempat di mana jasad dikebumikan diiringi sorot mata dilumuri kesedihan. Kematian memutus semua namun tidak demikian dengan amal kebajikan, ia akan senantiasa mengalir hingga ke alam kubur.

Kematian adalah sebuah ketetapan yang telah tercatat di dalam kitab Lauhul Mahfudz, dan semua yang berada di genggaman Allah SWT. Tak ada yang dapat ditangguhkan barang sedetikpun. Seperti helai daun menguning yang terpelanting dari tangkainya, kemudian luruh mencium kening tanah dan menjadi peristiwa paling syahdu.

Semua yang ada di alam fana hanyalah sekedar titipan, dipinjamkan bukan untuk dimiliki layaknya tukang parkir memarkirkan bermacam kendaraan selintas lepas di antara derit peluit. Datang dan pergi di area parkir adalah hal yang biasa, sebab sadar semua kendaraan terparkir ada pemiliknya sekedar diamanahkan untuk menjaga dengan sebaik-baiknya.

Dan dunia seperti persinggahan sesaat, seperti orang tengah duduk di bawah pohon rindang dan lalu tertidur lelap di siang hari barang sejenak lantaran kelelahan di sela elusan silir tapak bayu. Lantaran sejauh kaki berjalan menyeret letih, seiring asin aroma keringat.

Batu nisan saksi bisu hidup yang singkat, dan kematian seperti jarum-jarum waktu yang terus memburu. Sedang insan masih saja disibukan dengan perkara dunia tak habis dan tak kenal kata cukup. Sejenak nurani teriris tajam tepian nisan, seraya wajah menatap makam dan tertunduk terdiam.

Hera Veronica Suherman
Jakarta, 10/03/2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun