Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Mereka Mencari Kamu

14 Januari 2021   15:10 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:41 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika mereka mencari kamu gelombang laut nampak tenang meski mendung menyelimuti setiap guguran tangisan.

Aku tak bisa tidur sayang kepalaku seakan terus memancarkan gelombang menyelami kedalaman lautan di mana kau di nyatakan hilang.

Kamu jangan takut aku ikut mencarimu bersama doa-doa dan sujudku, berharap ada keajaiban yang tak pernah ku bayangkan. 

Kamu tidak tenggelam bukan, kamu hanya berenang kan sayang, berenang ke arah lain ke suatu tempat di mana pernah kita tentukan untuk bersama selamanya dalam pelukan.

" 12 buah kapal perang,  5 buah helikopter, dan entah berapa banyak pasukan yang turun mencari kamu dan mereka semua para pejuang "

Ini sayang, aku masih berdiri tegar di tengah-tengah mereka yang terus mencarimu tanpa lelah tanpa menyerah berharap ada sesuatu ingatan yang  mudah dikemas dibawa pulang.

Langit mendung masih menyelimuti sesekali gerimis datang membawa kegelisahan namun hingga saat ini tak ada dirimu di temukan kecuali alur gelombang laut semakin tenang memantulkan dirimu melambaikan tangan dan aku merasa mencium wangi parfummu. Ini aku sayang.

"Beberapa nelayan pun ikut membantu memberitahukan titik pertama di mana kamu jatuh, berbagai macam alat selam dan teknologi pencarian  

semua di kerahkan. Pesawat intai, delapan kapal patroli, tiga kapal basarnas, lima kapal bakamla, dua kapal kkp."

Aku hanya berharap sedikit dari banyak kemampuan yang di kerahkan sebab ku lihat laut begitu luas dan dalam.

Sudah hampir seminggu dan aku semakin yakin ternyata begitu singkatnya hidup ini namun begitu juga indah, apakah mesti harus ku tangisi selamanya sedang aku bukanlah kekasih yang paling setia, bukan penjagamu selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun