Demikianlah sepi memeram kisahnya sendiri, mencungkil tiap tetes kristal air mata yang pernah jatuh ke bumi.
Kesadaran akan ruang untuk berbagi bagai sebuah ilusi, cermin diri tak pernah benar-benar di pantulkan
kecuali lewat jejak-jejaknya di antara gugur daun yang pernah di lintasi gerimis.
Lalu kemanakah arah tujuan, timur atau barat, selatan atau utara baginya semua sama,
sama-sama menyiratkan kesendirian yang tak lebih bagai kalimat kepedihan.
Maka seringkali sepi bertanya sendiri apakah ada penjuru lain yang tercipta di alam semesta?
Â
handypranowo
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!