Kasubdit Siber Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo baru-baru ini mengungkap adanya kasus rumah produksi film porno di Jakarta Selatan.
Kabarnya terkuaknya kasus praktik asusila itu bermula dari penangkapan dua tersangka.
Saat ini Polda Metro Jaya sedang memproses kasus produksi film porno dengan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Ironisnya artis-artis film porno tersebut, ketika memenuhi panggilan Polisi dan diwawancarai oleh para kuli tinta terlihat tanpa rasa malu sama sekali. Mereka menjawab pertanyaan para wartawan dengan gagah berani, senyum dan bergaya.
Padahal selain beban moral, mereka sesuai dengan perannya masing-masing akan dituntut secara hukum dan dikenakan Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) dan atau Pasal 34 ayat (1) jo Pasal 50 UU ITE yang dapat dipidana dengan pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda maksimal Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar).
Selain akan dijerat dengan pasal-pasal UU ITE, mereka juga dapat dikenakan  Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan atau Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 30 dan atau Pasal 7 jo Pasal 33 dan atau Pasal 8 jo Pasal 39 dan atau Pasal 9 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman maksimal penjara 12 tahun dan/atau denda maksimal Rp 6.000.000.000,- (enam miliar rupiah)
Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh penegak hukum untuk melawan dan menegakkan hukum tentang judi dan pornografi tidak hanya berpengaruh kepada hukum an sich.
Keberhasilan penegakan hukum atas praktik judi dan pornografi merupakan keberhasilan untuk menciptakan berhasilnya Indonesia memanfaatkan bonus demografi untuk menyongsong Indonesia menjadi negara maju pada saat memperingati 100 tahun Indonesia merdeka nantinya pada tahun 2045.
