Mereka menyapaku dengan sopan dan mengaku bahwa aku sudah dianggap keluarganya karena Ling.
Setelah itu mereka bergegas tidur karena besok harus bekerja kembali, takut terlambat dan bangun kesiangan.
Tinggalah aku dan Ling berdua, lalu Ling memesan makanan bungkus dengan aplikasi, dia tahu aku tidak mungkin mau makan di rumahnya.
Setelah makan kami berbincang, aku menanyakan perihal wanita tadi siang yang berdiri di depan sofa.
Ling berdalih bahwa tidak ada wanita itu disini, ditempatnya. Aku kaget. Wajahku Pucat.
Aku melukiskan perawakan wanita tadi siang padanya, pakaiannya rapih, cantik seperti hendak pergi ke pesta.
Memakai kutek merah, bergincu merah, baju bunga-bunga merah, memakai sepatu. Wangi sekali.
Ling beranjak, dia bergumam "tidak mungkin!" bibirnya mengucapkan kata itu berkali-kali.
Lalu dia bergegas ke kamarnya, keluar dengan membawa sesuatu ditangannya, sebuah foto.
Dia tunjukan foto itu padaku sambil berkata :
L : "Apakah wanita ini yang kau maksud?"
S : "iya, betul. Tapi bajunya bukan memakai baju itu."
Tiba-tiba ada air mengalir di pipi Ling, aku bertanya siapa wanita itu? Ling pun menjawab bahwa itu adalah ibunya.