Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Viralnya Video Pendeta Gilbert dan Masa Depan Penyiaran Agama

17 April 2024   15:18 Diperbarui: 17 April 2024   15:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua MUI bersama Pendeta Gilbert (Hamim Thohari Majdi)

Dinginnya suasana pertemuan, menandakan bahwa kalrifikasi menjadikan terbukanya hambatan komunikasi dan buntunya aliran informasi dari sumber yang benar. 

Kebiasaan melakukan konfirmasi dan kelapang dadaan inilah yang harus dipelihara oleh penyiar agama (tokoh agama), agar tidak menimbulkan kegelisahan dan panasnya hati umat. hanyatnya jabat tangan antara pendeta Gilbert Lumoindong dengan ketua MUI dan ketua DMI seperti bertepuk kedua tangan, mengalirkan harmoni kehidupan.

Gali Kekuatan diri Kurangi Memandang Kelemahan Agama Lain

Gesekan sosial beragama sering ditimbulkan oleh penyiar agama karena membandingkan ajaran agama lain, kemudian ada upaya merendahkan dan memandang lebih tinggi ajaran agamanya. 

Membanding-bandingkan ajaran agama memiliki efek yang kurang baik, bagi jamaah yang memiliki fanatisme tinggi akan dijadikan bahan dan senjata untuk mengolok-olok orang lain, maka upaya ini harus dihentikan agar api sentimen tidak menyebar ke mana-mana dan membara serta membakar suasana.

Pernyataan Ustadz Adi Hidayat menjadi penting untuk diingat bagi semua penyiar agama, ketika membandingkan ajaran lain, maka secara tidak sadar memberi tahukan tentang ajaran-ajaran agama di luar yang dianutnya, menjadikan umatnya tahu dan mungkin karena penasaran menyalakan api semangatnya untuk memiliki pengetahuan lebih banyak tentang ajaran agama  lain.


Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penyiar agama, lebih baik menggali dan mengembangkan ajaran agama sendiri yang diyakini sebagai kebenaran dan perlu disiarkan serta diamalkan. Dapat dibayangkan ketika masing-masing penyiar agama, lebih mengedepannkan nilai ajaran agamanya sendiri-sendiri, akan tercipta harmoni kehidupan dan kerukunan, serta menyempitkan jurang pemisah dan pemecah antar umat beragama.

Santun dan bersahaja serta menggunakan kalimat-kalimat bijak akan menjadi penerang yang gemilang bagi umat, pelajaran bagi semua penyiar agama untuk mengurangi kebencian dan menyuburkan kasih sayang, sehingga nasib oenyiaran agama selalu dirindukan oleh umat.

Suasana Idul Fitri menjadi momen yang berharga untuk bisa memaafkan sesama, begitu juga era digital dan teknologi komunikasi harus lebih hati-hati dalam penyiaran agama, untuk bisa saling dipahami syarat dan ketentuan yang berlaku atas penyiaran agama, baik baik jamaah atau pengkhutbahnya

Viralnya Video Pendeta Gilbert dan Masa Depan Penyiaran Agama 

Oleh : Hamim Thohari Majdi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun