Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Berselancar bersama Buah Hati di Alam Metafisika

21 Agustus 2022   13:10 Diperbarui: 21 Agustus 2022   13:12 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya, kala masa kanak-kanak berlalu mereka sudah memiliki komunitas, lorong kampung sudah ditelusuri. Tahu jalan kehidupan walau sepenggal cerita atau satu eposode dalam drama serial. Nyali liar mulai bangkit, ingin lepas sambil meronta melepas kekanakan, ingin dianghap dewas, madiri, mulai menjauh dari orang tua. 

Agar sang buah hati tidak salah jalan dan keliru tujuan, oran tua menuntun menarasikan tentang alur kehidupan. Dari yang kasat mata hingga metafisika. 

Hal yang kasat mata dimulai dengan ketajaman logika, menafsiri kehidupan dalam hitungan matematis, menambahi, mengurangi, membagi dan mengalikan dalam lipatan kesadaran secara linier, menuju jumlah yang tak terhingga. Ini adalah membangun daya ingat dan daya kreatifitas, semuanya dalam kesadaran, terukur dan terduga.

Jangan sampai buah hati tersesat dan terjebak dalam logika dan pandangan mata yang menggoda,  seperti rumus kehidupan adalah permainan tergelar pernik dan warna warni yang disuguhkan semakin dipandang kian memukau, laksana mengusir haus dengan minum air laut, semakin mengeringkan tenggorokan, butuh air rasa untuk mengobatinya. 

Untuk memahamkan asal kehidupan, apa yang harus dilakukan dan hendak ke mana tempat berlabuhnya akhir kehidupan. Bila ini dipompa dengan ilmu kehidupan fisik, maka hidup adalah dimulai dari kasih biologis antara bapak dan ibunya, lahir hingga dewasa lalu menua menuju penurunan fungsi fisik. Sepertinya sangat sederhana dan tidak ada yang istimewa dalam hidup ini. 

Maka dibutuhkan pengetahuan penguat dalam upaya memberi muatan positif makna kehidupan yang bermuara dari kefanaan dan keabadian. Bahwa hidup adalah sebuah perjalanan untuk memperbanyak bekal menuju kampung abadi. Ada balas yang ditanam dalam kehidupan ini. 

Kenalkan metafisika melalui dogma agama yang ditanam sejak dini bahkan ketika masih di kandungan. Keyakinan agama bukan sebuah tawaran, tapi keharusan. Tumbuhkan pengetahuan beragama untuk bisa diterapkan sesuai tahapan usianya. Buat beragama yang menyenangkan, jadikan sebagai kebutuhan buah hati. 

Orang tua harus menjadi cermin bening agar buah hati mudah mengaca. Jangan memerintah buah hati kalau orang tua tidak melakukan. Belajarlah diam untuk meminta buah hati taat aturan dan tidak melanggar.

Memahamkan bahwa ada soft ware yang dicipta oleh pemilik semesta yaitu para malaikat. Ada contoh keteladanan yaitu para Nabi dan Rasul. Cukupkan buat bekal buah hati dalam tujuan tertinggi tentang surga dan neraka. Maka ibadah adalah keharusan dan kebutuhan buah hati untuk bisa hidup bahagia, tenang, tenteram dan berkecukupan. 

Masih banyak yang belum meyakini secara sungguh-sungguh tentanng alam metafisika (ghoib), sehingga dalam menjalani hidup selalu kehilangan arah ketika susah. 

Berselancar dalam alam metafisika adalah mempercayai hal-hal ghoif, tidak kasat mata dan di luar nalar. Fungsinya agar menjalani hidup dalam kemandirian dan kebutuhan akan kehadiran pemilik semesta dalam hidupnya dan ada kekuatan supra natural yang menyelamatkan dan pemberi energi lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun