Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Sok Tahu Menjadi Orangtua

14 Agustus 2022   05:49 Diperbarui: 14 Agustus 2022   07:07 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANDALAN KEKERASAN

Kekerasan, misalnya mencubit atau memukul, dianggapnya akan membuat anak takut lalu menuruti segala perintahnya. Maka orang tua menggunakan senjata kekerasan ini sebagai bom, diledakkan secara dahsyat.

Pada saat anak masih bayi, orang tua yang suka mengandalkan  atau senang dengan cara kekerasan atau ancaman, tidak pernah berpikir kondisi anaknya yang penting anak bisa menurut apa maunya orang tua. Tidak banyak tingkah dan mengadukan hal-hal yang berada dalam jarak jauh pengetahuan orang tua.

Rasa sayang tidak lagi menjadi landasan pengasuhan, sikap emosional (suka marah) disenangi atau sebagai karakter bahkan hobi, akhirnya anak selalu dalam tekanan, hidup berisikan kekerasan, hubungan anak dan orang tua sangat kaku.

Bila hari ini anak dipukul atau dimarahi oleh orang tuanya, lalu diam dan tidak membalas, karena ketakutan anak dominan, bukan karena tidak mau saja, ada beban-beban yang lebih besar, padahal tanpa percontohan. Anak-anak sedang mengumpulkan energi untuk melakukannya sendiri, dan membiarkan hingga di pintu kedewasaan tiba. Maka menunggu saat yang tepat untuk mempertahankan diri dan melawan orang yang selama ini membuatnya resah.  Berhati-hatilah anak akan melakukan balas dendam ketika sudah dewasa.

OTORITAS JANGAN OTORITER

Menjadi orang tua dengan jenis atau sikap semau gue, adalah tipe orang tua yang otoriter, menggunakan haknya secara berlebihan. Menekan dan menguasi jiwa raga anak. Hal ini akan berpengaruh kepada pemndewasaan anak dan suramnya masa depan.

Gunakan otoritas sebagai orang tua dalam pengasuhan, maksudnya orang tua mempunyai kewenangan dan kewajiban, gunakan sebagai bentuk tanggung jawab sebagai orang tua dan memenuhi hak-hak anak.

Orotitas yang digunakan secara tepat, akan menghasilkan hubungan yang harmonis, tercipta suasana penuh kasih sayang dan anak akan merasa nyaman berada bersama orang tua.

Aku yang terlahir dengan ketak berdayaan

Tidak bisa memilih orang tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun