Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Filosofi Sehat di Balik Lagu Anak "Kepala, Pundak, Lutut, Kaki"

16 November 2019   22:19 Diperbarui: 13 April 2021   13:30 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi filosofi kesehatan (Sumber: vox.com)


"Kesehatan yang bagus bukan sesuatu yang bisa dibeli, tetapi dapat menjadi tabungan yang amat berharga"

-Anne Wilson Schaef-

Pernah dengar lagu di bawah ini?

"Kepala, pundak, lutut, kaki"
"Kepala, pundak, lutut, kaki"
"Lutut, kaki, lutut, kaki"
dan seterusnya.

Ya, ini lagu sekaligus senam permainan ala anak usia dini. Santapan wajib guru PAUD.

Sebenarnya tidak hanya guru PAUD saja yang sering memainkan lagu ini. Pekerja sosial macam pendamping program keluarga harapan juga sering menggunakan lagu ini bersama ibu-ibu penerima manfaat program keluarga harapan.  

Terkesan lucu ya?  Ya, memang. Karena bertujuan untuk menghangatkan suasana supaya lebih ceria.

Biasanya pendamping memegang bagian tubuh yang dilantunkan, kemudian perlahan tidak konsisten dengan gerakan yang semakin cepat. Biasanya lagu ini digunakan untuk memberi hikmah supaya perkataan yang diucapkan sesuai sejalan dengan perbuatan. 

Hal itu akan menjadi contoh bagi anak-anak untuk meneladaninya. Seperti ungkapan buah tak jatuh jauh dari pohon. Apa yang orang tua perbuat jauh lebih cepat ditiru anak daripada yang diucapkan saja.

Berbicara tentang kesehatan juga begitu. Sama. Pola hidup orang tua akan 'dicopy paste' sang anak. Tentu kita tidak ingin anak-anak kita memiliki pola hidup yang kurang baik bukan? 

Pola hidup yang kurang baik berakibat rendahnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. Kesehatan menjadi barang mahal jika sudah terserang berbagai penyakit. Oleh karena itu, sangat perlu menjaga aset yang satu ini.

Nah, coba amati kembali lagu di atas. Ada empat kata dalam lagu dan semuanya adalah anggota badan kita. Adakah filosofi sehat dari lagu sederhana anak-anak ini untuk kita menjaga kesehatan?

Pertama, kepala. Di kepala tersimpan aset yang berharga yaitu otak. Berpikir dan kontrol tubuh menjadi hal penting yang dilakukan otak.

Lagu anak-anak ini rupanya ingin agar kita memperhatikan kesehatan otak. Asupan nutrisi makanan sehat dan bergizi adalah hal pertama yang diperlukan. 

Selain asupan berupa makanan juga diperlukan nutrisi berupa aktivitas mental seperti menambah pengetahuan baru baik melalui buku maupun media lainnya. 

Di dalam buku Ilmu Kedokteran Lengkap Tentang Neurosains tulisan Iyan Hernanta disebutkan otak yang sering digunakan akan menyebabkan memori semakin kuat.

Dengan otak kita mampu berpikir. Pikiran positif akan memberi efek positif dalam setiap kegiatan sehari-hari. Begitu pula sebaliknya.

Kedua, pundak. Biasanya pundak dijadikan sandaran untuk mengangkut beban, barang atau benda tertentu. Pundak terkadang dijadikan sandaran dari beban psikologis. 

Di film-film sering adegan romantis wanita yang dilanda kesedihan sedang bersandar di pundak pria yang diam-diam menaruh hati.

Berbicara masalah beban, tentu kita semua memilikinya. Bekerja terkadang dianggap sebagai beban. Mungkin karena itulah Ari Meisel mengajak kita untuk sedikit bekerja banyak bahagia, seperti judul buku yang ditulisnya. Jamil Azzaini, lain lagi. 

Kita malah disarankan untuk move on dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion.

Pilihlah pekerjaan yang anda cintai,  maka seumur hidup anda tak akan pernah merasa bekerja

-Confusius-

Dua yang terakhir, lutut dan kaki. Di lutut tersimpan sendi yang paling sering dikeluhkan sakit oleh orang menjelang lanjut usia. 

Asupan dengan nutrisi yang cukup dan berolahraga teratur membantu kesehatan sendi. Jalan santai di pagi hari sambil menghirup udara segar, joging, berenang adalah kegiatan yang memaksimalkan gerak lutut dan kaki sehingga badan terasa bugar.

Menjaga keempat organ tubuh ini tentu belum cukup untuk menjaga aset bernama kesehatan. Asuransi diperlukan untuk proteksi terhadap hal yang tidak diduga dan tidak diinginkan. 

Sun medical platinum adalah salah satu produk asuransi kesehatan sun life yang bahkan dapat memberikan perlindungan lengkap sampai usia 88 tahun. Sun life juga menyediakan Sun medical platinum syariah.

Anak-anak pasti menjadikan orang tua dan lingkungan terdekat sebagai teladan. Seperti yang disebutkan terlebih dahulu di dalam tulisan ini. Orang tua yang senantiasa menjaga aset berharga berupa kesehatan dengan berolahraga tentu akan diikuti pula oleh anak-anaknya untuk rajin berolahraga. 

Begitu juga, orang tua yang berpikiran modern dan jauh kedepan dengan memanfaatkan Sun medical platinum, tentu akan membuat anak-anaknya turut sadar pentingnya menjaga aset kesehatan. 

Sun platinum setidaknya membantu untuk menyadarkan pentingnya filosofi sehat, entah itu filosofi sehat dari lagu anak "Kepala,  pundak, lutut, kaki"

"Mereka yang merasa tidak punya waktu untuk berolahraga maka cepat atau lambat akan berakhir dengan penyakit"
-Edward Stanley-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun