Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Filosofi Sehat di Balik Lagu Anak "Kepala, Pundak, Lutut, Kaki"

16 November 2019   22:19 Diperbarui: 13 April 2021   13:30 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi filosofi kesehatan (Sumber: vox.com)

Nah, coba amati kembali lagu di atas. Ada empat kata dalam lagu dan semuanya adalah anggota badan kita. Adakah filosofi sehat dari lagu sederhana anak-anak ini untuk kita menjaga kesehatan?

Pertama, kepala. Di kepala tersimpan aset yang berharga yaitu otak. Berpikir dan kontrol tubuh menjadi hal penting yang dilakukan otak.

Lagu anak-anak ini rupanya ingin agar kita memperhatikan kesehatan otak. Asupan nutrisi makanan sehat dan bergizi adalah hal pertama yang diperlukan. 

Selain asupan berupa makanan juga diperlukan nutrisi berupa aktivitas mental seperti menambah pengetahuan baru baik melalui buku maupun media lainnya. 

Di dalam buku Ilmu Kedokteran Lengkap Tentang Neurosains tulisan Iyan Hernanta disebutkan otak yang sering digunakan akan menyebabkan memori semakin kuat.

Dengan otak kita mampu berpikir. Pikiran positif akan memberi efek positif dalam setiap kegiatan sehari-hari. Begitu pula sebaliknya.

Kedua, pundak. Biasanya pundak dijadikan sandaran untuk mengangkut beban, barang atau benda tertentu. Pundak terkadang dijadikan sandaran dari beban psikologis. 

Di film-film sering adegan romantis wanita yang dilanda kesedihan sedang bersandar di pundak pria yang diam-diam menaruh hati.

Berbicara masalah beban, tentu kita semua memilikinya. Bekerja terkadang dianggap sebagai beban. Mungkin karena itulah Ari Meisel mengajak kita untuk sedikit bekerja banyak bahagia, seperti judul buku yang ditulisnya. Jamil Azzaini, lain lagi. 

Kita malah disarankan untuk move on dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion.

Pilihlah pekerjaan yang anda cintai,  maka seumur hidup anda tak akan pernah merasa bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun