Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lagu-lagu Religi yang Membuat Rindu, Kisah Danil Anak Rantau

26 Maret 2024   15:45 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:47 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danil duduk di kasir sebuah rumah makan Padang milik keluarga mamaknya (paman) yang cukup terkenal di Palembang. Dia menatap sepi ke luar jendela. Di luar, keramaian kota Palembang seolah menambah kesepian dalam hatinya yang penuh rindu akan kehangatan kampung halaman.

Danil kuliah di UNSRI dan sekarang memasuki semeter 6. Dia rindu akan suasana Ramadhan dan hari raya di kampung halaman. Di sini dia punya keluarga baru namun tetap saja terasa getir setelah kehilangan orang-orang terkasih dalam bencana longsor di Pesisir Selatan beberapa tahun yang lalu.

Setiap kali mendengarkan alunan lagu-lagu religi, kenangan bersama orang tua dan adik kecilnya, Ayla, menghantui pikirannya. Mereka dulu selalu berkumpul di bulan Ramadhan, menikmati hidangan lezat yang disiapkan Mande (ibunya). Bersama-sama mereka merayakan momen kebersamaan dalam kehangatan keluarga. Namun, sekarang, mereka hanya menjadi bayangan yang menyebabkan kerinduan dan kepedihan.

"Lebaran Sebentar Lagi" terdengar dari radio di sudut restoran, membangkitkan kenangan manis di dalam hati Danil. Liriknya yang penuh dengan keceriaan dan harapan membuatnya semakin merindukan momen-momen bersama keluarga di kampung halaman.

Saat melayani pelanggan, tatapan Danil sesekali melintas ke sudut yang kosong, seolah mencari keberadaan orang-orang terkasih yang sudah tiada. Meskipun sibuk dengan pekerjaannya, kerinduan dan kepedihan dalam hati Danil masih sama bahkan serasa bertambah.

Setiap hari menjelang lebaran, lagu-lagu religi semakin menghantarkan Danil pada kenangan-kenangan indah masa lalu, alunan musik religi seolah menjadi pengikat emosional yang menghubungkannya dengan kampung halaman dan orang-orang yang ia cintai.

*****

Pada malam-malam Ramadhan yang sunyi, setelah rumah makan Padang tutup dan pelanggan sudah pulang, Danil sering duduk di lantai paling atas restoran yang sebenarnya adalah atap beton, Dia sengaja meletakkan kursi di sana sambil menyaksikan langit yang dipenuhi bintang-bintang dan mendengarkan lagu-lagu religiyang begitu menyentuh dan puitis.

Saat itu, dalam keheningan malam, rasa rindu terhadap keluarga dan kampung halaman begitu meresap. Terkadang dia menarik nafas dalam-dalam dan melafazkan nama Mande dan Abak (ayah) dan adiknya Ayla sekedar untuk menyatakan bahwa dia sangat merindukan mereka.

Dia terkenang momen-momen bahagia saat bermain bersama adik kecilnya di halaman rumah yang tidak jauh dari pantai Paian. Dia juga terkenang selalu mengikuti Mande ke masjid setiap subuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun