Mohon tunggu...
HAMDAN
HAMDAN Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen

Bekerja sebagai Dosen di IAIN Takengon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbuat Tulus Tanpa Pamrih adalah Kerugian

8 Juni 2020   22:31 Diperbarui: 8 Juni 2020   22:28 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menarik membaca sebuah cerita dalam Media  Erabaru online bahwa seorang pemilik perusahaan kecil menginginkan kerja sama dengan sebuah perusahaan yang sangat besar,akhirnya perusahaan tersebut berhasil membalikan pakta dengan adanya kerja sama kerja dengan perusahaan yang diinginkannya yang sebelumya tidak pernah dimenangkannya,ternyata kunci rahasia kesuksesannya tersebut dilatar belakangi oleh satu momentum bahwa pada suatu hari dia dengan tulus mau menyangga sebuah pohon kecil  yang mau  jatuh menutupi  sebuah jalan ramai,ternyata perbuatan baiknya tersebut terlihat oleh pemilik perusahaan yang besar yang beberapa kali mengajaknya bekerja sama.

cerita kedua adalah pada suatu hari ketika hujan turun seorang perempuan tua yang basah kuyup,masuk kesebuah pusat perbelanjaan.perempuan tua tersebut memakai pakaian yang sederhana dan hanya ingin berteduh,tidak membeli apa-apa.oleh karena itu  kebanyakan para pegawai toko mengabaikannya,tetapi ada seorang pemuda pegawai toko tersebut,melihat ibu tua yang sedang berteduh tersebut,merasa kasihan lalu mengambil sebuah kursi dan memintanya duduk pada kursi tersebut sambil menghiburnya,agar ibu tersebut tidak merasa jengah untuk beristirahat pada tempat tersebut,perkataan pemuda tersebut membuat sang ibu merasa terenyuh,dan terharu,sang pemuda tidak pernah menyangka bahwa nenek-nenek tersebut ada seorang jutawan,beberapa hari  kemudian  sang nenek kembali mendatangi tokoh tersebut namun bukan lagi sebagai seorang perempuan tua yang ingin berteduh akan tetapi ingin mengajak sang pemuda bekerja sama dalam melakukan suatu usaha yang besar yang menjadikan pemuda tersebut menjadi kaya raya.

Dalam banyak bacaan kita dan apa yang kita alami maupun apa yang kita lihat dalam realitas kehidupan  tentunya sangat banyak cerita-cerita yang  menarik dan menggugah hati,yang pada intinya adalah ketika kita tulus melakukan satu pekerjaan dalam meniti jalan kebaikan seperti halnya menolong orang lainnya dengan tulus,maka dewa keberuntungan sering mendatangi orang-orang yang berprinsip dan mau melakukan hal tersebut dengan tulus.

Misalnya dari cerita yang kita dengar konon ada seorang  yang berprofesi sebagai tukang becak,selalu dengan tulus membantu siapa saja yang menggunakan jasanya pada hari Jumat,kebetulan pada suatu hari Jumat ada seseorang yang menaiki becaknya agar diantar kesuatu tempat,ketika sampai  tempat yang dimaksud,ketika sang penumpang mau membayarkan ongkos ternyata dia tidak mau menerima uang yang dibayarkan,dia menjelaskan alasannya,ternyata perbuatan yang tulus membantu setiap penumpang pada hari Jumat menyebabkan ketipan keberuntungan dengan mendapatkan hadiah Umrah dari sang penumpang yang ternyata adalah seorang hartawan.

Ketika penulis menempuh pendidikan starata 2 di UIN Araniry pada tahun 2013 sampai 2015 dan  starata 3 pada tahun 2016 sampai 2020 di UINSU  pada waktu tersebut sebenarnya keadaan keuangan pada dasarnya sangat tidak memungkinkan  penulis untuk menempuhnya  pendidikan tersebut disamping  bukan mengikuti program bea siswa khusus dipastikan memerlukan biaya yang tidak kecil,namun dalam diri penulis menuntut ilmu tersebut merupakan tuntutan yang mesti dilakukan dengan tulus dijalani ternyata begitu banyak pertolongan yang didapatkan,dan ternyata ketika bercerita dengan banyak kawan-kawan yang bernasib sama dengan penulis,merekapun mendapatkan keberkahan yang tidak sedikit dari ketulusan yang mereka lakukan.

Dalam Tulisan Dr.Johansyah dalam pada lini masa  F b nya mengenai "Tulus dan fulus, ternyata kita dituntut untuk berbuat dengan tulus bukan saja orientasinya hanya uang,dan ternyata berbuat dengan tulus ini melahirkan banyak kebaikan-kebaikan dan juga keuntungan diantaranya adalah orientasi tulus ternyata akan memberikan energi yang tidak terbatas dalam diri seseorang disebabkan melakukan sesuatu dengan tulus tanpa embel-embel dan juga tulus akan menjadikan ringan terhadap pekerjaan yang dilakukan meskipun pekerjaan tersebut tidak ringan,tulus juga akan melapangkan hati orang yang melakukannya disamping itu tulus dalam perbuatan yang dilakukan ternyata adalah bentuk dari suatu dakwah bil hal yang akan banyak mengetuk pintu orang lain untuk berbuat kebaikan sebagaimana yang kita lakukan.

Namun disini penulis tertarik mencari akar kata dari tulus itu sendiri,yang mungkin menjadi pertanyaan penulis sebenarnya apakah konsep tulus tersebut sama dengan konsep ikhlas yang dikenal dalam konsep agama islam,dalam kamus  KBBI penulis menemukan bahwa tulus dijelaskan bahwa tulus adalah kata sifat yang artinya adalah sungguh dan bersih hati(benar-benar keluar dari hati yang suci,jujur,tidak pura-pura,tidak serong,tulus hati,tulus ikhlas;dan tulus yang  paling sering di maknai oleh orang umum dan yang berkembang adalah bahwa tulus itu berbuat tanpa mengharapkan pamrih.

Sedangkan konsep ikhlas itu sendiri dapat dilihat dari definisi  yang terdapat dalam kitab Risalah Qusyairiyyah misalnya"Ikhlas adalah penunggalan al-Haq(Allah)dalam mengarahkan semua orientasi ketaatan,dia dengan ketaatannya dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah semata,tanpa yang lainnya,tanpa dibuat-buat,tanpa ditunjukkan untuk makhluk ,tidak mencari pujian manusia,atau makna-makna lainnya selain mendekatkan diri kepada Allah,bisa juga diartikan dengan penjernihan perbuatan,dari campuran semua makhluk atau pemeliharaan sikap dari pengaruh pribadi;pada dasarnya definisi masih banyak dijelaskan oleh para ulama  dengan beragam redaksi yang berbeda namun masih memiliki tujuan yang sama yaitu berbuat semata-mata karena Allah.

Ikhlas merupakan akhlak yang mulia yang diperintahkan oleh Allah kepada kita untuk memilikinya dan itu terindikasi didalam banyak ayat al-Quran hadis dan pemikiran-pemikiran ulama dan juga apa yang nampak didalam perbuatan dan sikap mereka,Setiap perbuatan kebaikan apakah yang berbentuk ibadah mahdah maupun ghairu mahdah yang dituntut adalah bahwa perbuatan tersebut diniatkan untuk mencari keridaan Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya banyak yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu apapun ada yang mendorong seseorang tersebut uang,uang,atau pun perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mencari kesenangan dan keuntungan dunia,namun ada juga mendorong melakukan pekerjaan bukan sekedar dunia namun ada dorongan ikhlas meskipun ketika pekerjaan yang dilakukannya mendapatkan kebaikan dunia dia tidak menolaknya dan hal tersebut bukan sesuatu yang dilarang dan tidak menghancurkan makna ikhlas yang ingin dilakukannya.

Jika seandainya kita memahami bahwasanya berbuat dengan  tulus itu dimaknai kita melakukan perbuatan tersebut tanpa pamrih,sedangkan ikhlas melakukan perbuatan karena pamrih ,mengapa dikatakan ikhlas melakukan dengan pamrih ini disebabkan karena kita ingin berbuat disebabkan ada niat untuk mencari ridha Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun