Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Semut yang Pongah

7 Januari 2021   21:53 Diperbarui: 7 Januari 2021   22:05 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi semut(Shutterstock via KOMPAS.COM)

Cerita fabel tentang kancil dan buaya sudah sering dikumandangkan. Begitu juga dengan cerita fabel mengenai kura-kura dan kelinci. Sekarang kita akan membaca cerita fabel yang saya tulis tentang semut yang pongah.

Di sebuah rumah mewah milik salah seorang pengusaha ternama, terdapat semut, laba-laba, dan cicak.

Mereka sedang duduk santai di suatu sudut ruangan. Sang semut, terpisah dari gerombolannya, sedang bercakap-cakap dengan laba-laba dan cicak tentang berbagai hal. Mulai dari sang pemilik rumah sampai menu makanan mereka hari itu. Dari hujan seharian sampai banjir yang datang sesudahnya. Sampai suatu waktu, semut berkata dengan pongahnya.

"Kalian tahu kalau kami, kaum semut, selalu disebut-sebut sebagai bangsa yang rajin, ulet, saling bekerja sama memikul beban, sampai pantang menyerah. Kami selalu disebut-sebut dalam berbagai buku cerita dan menjadi contoh keteladanan," kata semut dengan sombong sambil mengangkat tinggi kepalanya.

Laba-laba dan cicak hanya diam. 

Semut penasaran ketika kedua kawannya ini diam tidak menanggapi kata-katanya. Dia pun melemparkan celaan, "Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian punya sesuatu yang bisa dibanggakan?"

Laba-laba dan cicak masih tetap diam.

"Ah, pasti kalian tidak dapat menyebutkan prestasi yang kalian punya. Kami bangsa semut, biarpun kecil, tapi sudah terkenal di seluruh dunia. Karena kami mewakili kaum yang kecil dari segi fisik, tapi kami gigih dan giat berjuang."

Laba-laba dan cicak diam melihat kepongahan semut. Apa yang bisa mereka lontarkan untuk membantah kesombongan semut?

Tiba-tiba, ada seekor kupu-kupu yang indah perawakannya. Dia hinggap di sebelah semut. Semut merasa dirinya yang paling unggul dibanding laba-laba dan cicak, karena sang kupu-kupu memilih duduk di sebelahnya. Dia kembali menyombongkan dirinya di depan kupu-kupu.

"Bagaimana menurutmu, kupu-kupu? Benar kan kalau aku punya lebih banyak prestasi dan kedua sobatku ini, cicak dan laba-laba, sayangnya tidak mempunyai kehebatan apa-apa. Jadi aku menyemangati mereka untuk bisa berprestasi," Semut berkata kepada kupu-kupu sambil tersenyum lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun