Kumenantikan kemenangan. Kemenangan akan hidup. Kupunya harapan. Harapan akan kesuksesan.Â
Memang menanti bukan hal yang menyenangkan. Waktu, dana, tenaga, serta pikiran tercurah. Namun tak didapat hasil yang diharap. Mungkin bukan waktunya mendapat.Â
Aku berupaya. Sekuat tenaga. Menanti hasil maksimal. Namun yang diperoleh hanya minimal.Â
Terkadang aku ingin menyerah. Untuk apa aku berjerih lelah. Mencapai batas kemampuan. Untuk apa aku menanti? Tuhan toh seakan tak peduli.
Namun firman Tuhan menyadarkan. Membukakan mata batin. Bahwa aku memang harus melalui proses. Tuhan ingin memurnikan diriku.Â
Mataku tercelik. Aku bersyukur. Tuhan memberikan hikmat kepadaku. Untuk mengerti proses yang harus kujalani.Â
Melakukan. Bersabar. Menanti.Â
Aku melakukan sekuat tenaga. Aku bersabar menjalani proses. Aku tetap menanti janji Tuhan walau terlihat tiada harapan.
Terima kasih, Tuhan. Aku tetap menanti. Karena upah-Mu sangat layak untuk diperjuangkan.
*
Samarinda, 19 Maret 2019
AntonÂ