Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Penantian

19 Maret 2019   15:59 Diperbarui: 19 Maret 2019   16:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.astridprasetya.com

Kumenantikan kemenangan. Kemenangan akan hidup. Kupunya harapan. Harapan akan kesuksesan. 

Memang menanti bukan hal yang menyenangkan. Waktu, dana, tenaga, serta pikiran tercurah. Namun tak didapat hasil yang diharap. Mungkin bukan waktunya mendapat. 

Aku berupaya. Sekuat tenaga. Menanti hasil maksimal. Namun yang diperoleh hanya minimal. 

Terkadang aku ingin menyerah. Untuk apa aku berjerih lelah. Mencapai batas kemampuan. Untuk apa aku menanti? Tuhan toh seakan tak peduli.

Namun firman Tuhan menyadarkan. Membukakan mata batin. Bahwa aku memang harus melalui proses. Tuhan ingin memurnikan diriku. 

Mataku tercelik. Aku bersyukur. Tuhan memberikan hikmat kepadaku. Untuk mengerti proses yang harus kujalani. 

Melakukan. Bersabar. Menanti. 

Aku melakukan sekuat tenaga. Aku bersabar menjalani proses. Aku tetap menanti janji Tuhan walau terlihat tiada harapan.

Terima kasih, Tuhan. Aku tetap menanti. Karena upah-Mu sangat layak untuk diperjuangkan.

*

Samarinda, 19 Maret 2019

Anton 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun