Nah, kalau yang ini, tidak ada konflik sama sekali. Suami berkarir di kota lain, sehingga tidak etis kalau istri tidak ikut suami.Â
Bagaimana kalau suami ikut istri? Saya belum pernah mendengar tentang ini. Siapa tahu di antara pembaca artikel saya sekarang ada yang pernah mendapati hal semacam ini, bisa dibagikan di Kompasiana ^_^.
Biasanya sih, pimpinan akan mengabulkan karena tidak mau rumah tangga orang berantakan gara-gara tidak boleh 'resign'.Â
Apalagi kalau karyawan ini mempunyai anak. Pasti faktor kedekatan antara orangtua dan anak yang menjadi pertimbangan.
#Nomer 2 - Rumah jauh dari tempat kerja
Tentu saja, hal ini juga menjadi pertimbangan tersendiri, karena stamina sudah terkuras. Faktor jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja yang jauh yang menyebabkan kelelahan.
Saya sendiri pernah bekerja di sekolah yang membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di sana. Melelahkan di jalan, sehingga waktu di sekolah, semangat kerja pun memudar.
Beberapa teman saya mengeluhkan alasan-alasan seperti ini, dan mereka pun mencari tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.
#Nomer 1 - Gaji tidak cukup (untuk kebutuhan sehari-hari)
Nah, saya rasa Anda semua sudah bisa menebak kalau masalah uang menjadi masalah utama.Â
Ya, uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.
Bagaimana bisa bekerja dengan maksimal kalau kebutuhan hidup tidak mencukupi?
"Saya harus nyambi jualan sehabis ngajar, Pak. Gaji guru honor mana cukup untuk sebulan?"