Aku pernah membuka hati
Semakin terbuka semakin aku dikhianati
Tapi tidak dengan kali ini
Kali ini hanya seperti ini
Mencintai memang gampang
Tapi tak lagi aku ulang
Biar aku penjarakan saja hati
Lalu aku bebaskan imajinasi
Aku sesali perna mencintai
Semakin aku mencintai
Semakin aku dibantai
Selebihnya, aku mulai santai
Bukankah kau yang memulai
Terlihat dari kehendakmu seakan ingin kau sudahi
Padahal, kata sajak selalu berbicara menyertai
Dari semua roman, Â hanya dirimu pemilik diksi disetiap puisi
Memang sulit membalas rasa dengan cinta
Meski kita baru tadi saling menyapa
Tapi hati berhak bicara pada tuannya
Bahwa aku sungguh mencintai puan didepan mata
Tingkahmu adalah isyarat padaku
Terlihat dari pedulimuÂ
Hilangmu adalah luka bagiku
Tampak dari perlakuanmu
Ambon 27 November 2020