Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

New Normal dan Adaptasi Protokol Kesehatan

31 Mei 2020   06:03 Diperbarui: 31 Mei 2020   16:59 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New Normal - jpnn.com

Salah satu karakter manusia adalah kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan. Seorang yang lahir dengan budaya Jawa, dengan sendirinya akan mempelajari budaya Kalimantan jika memang sedang tinggal di Kalimantan. Seorang Papua juga akan mempelajari Jawa jika memang tinggal di Jawa. 

Begitu juga dengan warga negara asing, akan mempelajari budaya negara yang akan dikunjunginya. Kemampuan adaptasi pada diri manusia merupakan anugerah yang diberikan Tuhan.

Begitu juga di masa pandemi ini. Kemampuan adaptasi setiap masyarakat diharapkan akan terus dilakukan. Apa yang perlu diadapatasi di masa pandemi ini? Salah satunya belajar hidup sehat. Rajin melakukan cuci tangan dan mengenakan masker ketika beraktifitas di luar rumah. Selain itu, menjaga imun dengan pola makan yang tepat, juga merupakan bentuk aktifitas yang perlu diadaptasi.

Jika kita semua disiplin dan konsisten melakukan adaptasi tersebut, maka kita akan memasuki kondisi yang saat ini ramai dibicarakan yang itu era new normal. Era itulah protokol kesehatan yang sangat utama. 

Protokol kesehatan menjad kunci kelangsungan kehidupan ke depan. Karena itulah, saat ini harus mulai kita biasakan dan terapkan. Jika kita sudah mulai bisa melakukan, maka kita tidak akan kaget jika pelonggaran PSBB dilakukan.

Memang, jumlah kasus positif corona di Indonesia saat ini masih tinggi. Per tanggal 30 Mei 2020 saja, jumlah kasus positif corona sudah mencapai 25.773 kasus, dirawat 17.185, meninggal 1.573 dan sembuh 7.015. Sedangkan untuk seluruh dunia, kasus positif mencapai 5.001.494, meninggal 328.227 dan sembuh 1.901.079. 

Beberapa negara sudah mulai melonggarkan lockdown, karena dianggap jumlah kasus positif sudah mulai menurun. Di Indonesia, sebenarnya masih tinggi. Per hari, jumlah kasus baru rata-rata mencapai 400 hingga 500 kasus. Bahkan, beberapa waktu lalu sempat menyentuh angka diatas 900 kasus.

Jika badan kesehatan dunia menyatakan, virus corona tidak akan hilang, maka protokol kesehatan menjadi sebuah keniscayaan. Mungkin karena itulah, pemerintah menyatakan bahwa kita harus berdampingan dengan covid-19. Berdampingan ini bukan berarti mengalah. 

Berdampingan ini harus kita maknai sebagai bentuk adaptasi, agar kita bisa tahu mana yang perlu dan tidak dilakukan ditengah pandemi. Untuk itulah, diperlukan kedisiplinan dan komitmen bersama agar adaptasi ke new normal ini bisa dilakukan oleh semua orang dari semua lapisan.

Mari terus bekali diri dengan informasi yang benar, agar kita bisa melakukan pencegahan. Dengan informasi yang valid, maka kita tidak akan mudah terprovokasi, jika ada informasi-informasi yang menyesatkan. Salam sehat selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun