1.Ketimpangan digital banyak siswa di daerah tertinggal tidak bisa mengakses internet atau tidak punya HP.
2.Kelelahan digital anak-anak menjadi kecanduan layar dan cepat lelah.
3.Kehilangan interaksi sosial  belajar dari rumah mengurangi kemampuan komunikasi dan kerja tim.
4.Orang tua terbebani karena harus bekerja sekaligus mengawasi anak.
Perubahan ini juga menyentuh nilai dan struktur sosial Guru bukan satu-satunya sumber ilmu, tapi tetap berperan sebagai pemandu.
Sekolah tidak lagi mutlak sebagai ruang belajar, tapi jadi tempat koordinasi dan karakterisasi. Orang tua berubah peran dari hanya membiayai jadi mendampingi secara aktif.nak menjadi lebih mandiri (atau lebih tergantung, jika tidak diawasi).
Menyongsong Masa Depan Pendidikan yang Lebih Adaptif
Perubahan cara belajar dari yang eksklusif di sekolah menjadi bisa dilakukan di rumah adalah salah satu contoh perubahan sosial terbesar di era modern. Teknologi tidak hanya mempercepat proses belajar, tetapi juga mengubah peran, nilai, dan pola interaksi dalam pendidikan. Belajar dari rumah bukan berarti menghapus peran sekolah, tapi melengkapi dan memperkuat fungsi pendidikan. Masa depan pendidikan adalah kolaboratif antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan teknologi.
Agar perubahan ini berdampak positif, perlu kerja sama semua pihak pemerintah menjamin akses, guru beradaptasi, orang tua mendampingi, dan siswa diberi ruang untuk belajar sesuai potensinya. Dengan begitu, perubahan sosial ini bukan hanya memperluas akses pendidikan, tapi juga memperkuat kualitas dan nilai-nilai dalam proses belajar.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI