Kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam hal pangan---khususnya sistem produksi padi dan beras---memiliki potensi besar, karena keduanya bisa saling melengkapi. Jepang memiliki keunggulan dalam teknologi dan manajemen pertanian, sementara Indonesia memiliki lahan, iklim yang mendukung, dan sumber daya manusia yang melimpah.Â
Berikut beberapa bidang kerja sama yang strategis dan potensial:
1. Alih Teknologi Pertanian
Jepang unggul dalam mekanisasi dan teknologi pertanian presisi seperti:
- Mesin tanam dan panen padi otomatis,
- Penggunaan drone untuk pemantauan tanaman,
- Sistem irigasi hemat air,
- Sensor tanah dan cuaca,
- Pertanian berbasis data (IoT & AI).
Indonesia bisa memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi kehilangan hasil, dan menekan biaya produksi.
2. Penguatan Kelembagaan Petani
Jepang bisa menjadi model dalam penguatan koperasi dan kelompok tani. Kerja sama bisa berupa:
- Pelatihan manajemen koperasi ala JA (Japan Agricultural Cooperatives),
- Pengembangan sistem pendataan petani yang presisi,
- Membangun model pertanian kolektif di Indonesia yang berkelanjutan.
3. Penelitian dan Pengembangan (R&D) Varietas Padi Unggul
Kerja sama dalam pengembangan varietas padi adaptif yang:
- Tahan hama dan penyakit,
- Tahan perubahan iklim (kekeringan atau genangan),
- Berkualitas tinggi dan bernilai jual tinggi.
Jepang punya kapasitas R&D yang kuat, sementara Indonesia punya lapang uji dan keberagaman ekosistem lahan.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia