Mohon tunggu...
Haifa RivantiAsmar
Haifa RivantiAsmar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Universitas Airlangga

push ur self

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indonesia Krisis Orang Bijak Bukan Orang Pintar

30 Juni 2022   17:20 Diperbarui: 30 Juni 2022   17:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang dapat kita simpulkan dari ketiga peristiwa diatas? Jawabanya adalah semua peristiwa tersebut berkaitan dengan kemunduran sebuah negara yang dengan memperoleh ilmu yang luas melalui pendidikan mereka bisa maju secara pesat.

Mengapa pendidikan itu penting demi kemajuan sebuah bangsa? Nelson Mandela, seorang penerima nobel perdamaian pernah berkata “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. 

Dalam pidatonya pada hari Sumpah Pemuda, Bung Karno berkata “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Apa yang kita dapat petik dari petuah diatas? Jawabanya hanya satu, kunci kemajuan adalah pendidikan. 

Tanpa pendidikan Korea Selatan mungkin masih diliputi kemiskinan, Jepang tidak akan bisa menjadi negara yang berkuasa pada Perang Dunia dua, dan Eropa tidak akan melahirkan negara-negara maju. Pemuda dan pendidikan adalah kombinasi mutahir untuk kemajuan bangasa, walaupun pendidikan tetap dipelajari sampai masa tua.

Negara-negara di Asia masih terikat dengan pentingnya nilai untuk diakui sebagai orang yang pintar. Kurikulum yang baru tidak membuat pendidikan di negeri ini berkembang, nilai masih menjadi tolak ukur utama. 

Sekolah-sekolah masih melakukan cara konvensional dalam memberikan pengajaran terlebih tidak disisipkan pendidikan moral. Namun, apakah hanya hal sejelas itu yang menjadi akarnya? Mari kita masuk lebih dalam lagi. 

Pendidikan tidak sebatas formalitas belaka, pagi berangkat sekolah lalu pulang hanya untuk membubuhkan tanda centang pada absensi, salah besar. Sekolah sebagai lembaga formal pendidikan adalah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan dan menguatkan moral. 

Sekolah negeri, tidak terdapat uang bulanan, semua sudah gratis dari pemerintah, lebih-lebih jika terdapat subsidi khusus seperti, laptop, alat-alat praktikum, dan masih banyak lagi. Jika pelajar Indonesia masih menganggap sekolah adalah tempat setor muka, negeri ini sedang mengalami kemunduran.

Kita disebut homo sapiens, yang artinya manusia bijak. Manusia menjadi bijak karena mempunyai pengetahuan luas, pandangan luas, dan pengalaman yang tak ada habisnya. Semua dapat diperoleh jika masyarakat menerapkan cinta belajar. 

Belajar yang dimaksud disini tidak terpaku pada pembelajaran buku tetapi mengasah kemampuan serta meningkatkan pengalaman. Rasa cinta belajar menjadikan kita nvidu yang terus belajar sampai akhir hayat. 

Tidak ada batasan dalam belajar, ilmu tidak akan lekang oleh zaman dan akan setia menemani sampai akhir masa. Berbudi pekerti luhur sebagai ciri khas bangsa Indonesia harus ditanamkan pada sanubari setiap masyarakat. Ilmu tanpa dilengkapi budi pekerti tidak akan berarti. Sejatinya manusia yang bijak kesimbangan intelektual dan moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun