Mohon tunggu...
Haidar Alwi Care
Haidar Alwi Care Mohon Tunggu... Relawan Hati Nurani Untuk Negeri

Akun Kompasiana Ini Dikelola Oleh Admin. Artikel Yang Diterbitkan Melalui Kompasiana Ditulis Oleh Admin. Salam Toleransi ... Salam Hormat Untuk Senior Semuanya ... 🙏🙏🙏 (Rahmat Hidayat - Wonosobo - Jawa Tengah)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Haidar Alwi: Sri Mulyani Harus Bersikap Tegas demi Stabilitas Pasar dan Kepercayaan Investor.

19 Maret 2025   14:45 Diperbarui: 19 Maret 2025   14:45 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto haidar Alwi sumber Rahmat Hidayat Humas Haidar Alwi care)

Haidar Alwi: Sri Mulyani Harus Bersikap Tegas demi Stabilitas Pasar dan Kepercayaan Investor.

R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menekankan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani harus lebih tegas dan lugas dalam merespons isu yang berpotensi mengguncang pasar modal. Sebagai pejabat yang memegang kendali atas kebijakan fiskal nasional, setiap pernyataannya memiliki dampak besar terhadap kepercayaan investor.

Haidar Alwi menyoroti bahwa spekulasi terkait kemungkinan pengunduran diri Sri Mulyani menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi pasar, menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hingga hampir 7% pada 18 Maret 2025. Minimnya respons yang tegas justru memperparah ketidakpastian, membuat pelaku pasar semakin ragu dan memicu aksi jual besar-besaran.

"Dalam kondisi seperti ini, seorang Menteri Keuangan seharusnya meredam spekulasi dengan jawaban yang jelas, bukan membiarkan keraguan berkembang. Sikap ambigu hanya memperburuk situasi dan menciptakan ketidakpastian yang lebih besar," ujar Haidar Alwi.

Ia mencontohkan bagaimana pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang secara tegas memastikan Sri Mulyani tidak akan mundur dan kondisi fiskal Indonesia tetap solid, mampu memberikan dorongan psikologis bagi investor sehingga IHSG mulai pulih pada sesi perdagangan selanjutnya.

Pentingnya Kejelasan dalam Komunikasi Pejabat Publik.

Dalam dunia keuangan, informasi adalah faktor utama yang menentukan arah pergerakan pasar. Ketika pernyataan pejabat negara tidak disampaikan dengan tegas, pasar akan bereaksi negatif karena investor cenderung menghindari risiko yang tidak dapat diprediksi.

"Sri Mulyani adalah figur yang sangat dihormati di dunia keuangan, baik dalam maupun luar negeri. Keberadaannya menjadi tolok ukur stabilitas kebijakan fiskal. Jika ada kabar yang menyebutkan bahwa dia akan mengundurkan diri, sudah pasti pasar akan merespons negatif," tegas Haidar Alwi.

Ia mengingatkan bahwa dalam situasi ketidakpastian, pejabat negara harus memahami bahwa psikologi pasar sangat sensitif terhadap setiap bentuk informasi. Pernyataan yang tegas dan lugas diperlukan agar spekulasi tidak berkembang menjadi krisis kepercayaan yang lebih dalam.

IHSG dan Peran Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Pasar.

Selain membahas peran Sri Mulyani, Haidar Alwi juga mengapresiasi tindakan cepat Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menghentikan sementara perdagangan ketika IHSG mengalami penurunan tajam. Langkah ini dinilai tepat untuk mencegah aksi jual yang lebih parah, tetapi tetap membutuhkan dukungan komunikasi yang efektif dari pemerintah.

"Keputusan BEI untuk melakukan pembekuan sementara sudah sesuai prosedur. Namun, jika tidak diikuti dengan komunikasi yang jelas dari pemerintah, langkah ini tidak akan cukup untuk memulihkan kepercayaan pasar," jelasnya.

Haidar Alwi menekankan bahwa ke depannya, koordinasi antara pemerintah, DPR, dan otoritas pasar modal harus lebih solid. Tidak cukup hanya mengandalkan kebijakan teknis, tetapi juga strategi komunikasi yang mampu memberikan kepastian bagi investor.

Dampak Pernyataan Kejaksaan Agung terhadap Pasar Saham.

Selain faktor kebijakan fiskal, Haidar Alwi juga menyoroti dampak pernyataan Kejaksaan Agung terhadap stabilitas IHSG, terutama dalam kasus-kasus korupsi yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurutnya, sering kali Kejaksaan Agung menyebut angka potensi kerugian negara dalam jumlah besar tanpa penjelasan detail, yang akhirnya menciptakan kepanikan di pasar saham. Hal ini menyebabkan kepercayaan terhadap saham-saham BUMN menurun drastis, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap IHSG secara keseluruhan.

"Menyampaikan informasi tentang kasus hukum memang penting, tetapi harus dilakukan dengan pertimbangan dampak ekonomi yang ditimbulkan. Jika tidak diimbangi dengan penjelasan yang memadai, pasar akan merespons secara berlebihan," ungkapnya.

Haidar Alwi mengingatkan bahwa lembaga hukum harus berhati-hati dalam memberikan pernyataan yang bisa berdampak luas terhadap sektor ekonomi dan pasar modal.

Kesimpulan: Kejelasan Pernyataan Pejabat Publik Menentukan Stabilitas Pasar.

Sebagai penutup, Haidar Alwi kembali menegaskan bahwa kepercayaan investor tidak hanya bergantung pada kebijakan ekonomi yang diterapkan, tetapi juga pada cara pemerintah dan pejabat publik dalam mengelola komunikasi.

Haidar Alwi merangkum beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Sri Mulyani harus lebih proaktif dalam memberikan pernyataan yang tegas agar tidak menciptakan ketidakpastian di pasar modal.

2. Pernyataan dari pejabat tinggi negara harus cepat, jelas, dan tidak ambigu untuk menghindari spekulasi yang dapat mengguncang IHSG.

3. Kejaksaan Agung dan lembaga lainnya harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan angka-angka terkait kasus korupsi yang melibatkan BUMN agar tidak memperburuk kepercayaan investor terhadap saham-saham negara.

"Dalam dunia pasar modal, kepercayaan adalah faktor utama. Jika komunikasi publik tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa lebih berbahaya daripada krisis ekonomi itu sendiri," pungkas Haidar Alwi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun