Pertimbangan pertama karena saya beranggapan para mekanik di bengkel resmi lebih qualified bila dibandingkan bengkel yang tak resmi. Meski, mekanik yang ada di bengkel biasa, ada yang 'alumni' bengkel resmi.
Tentu saja ini soal selera sebagai pemilik motor. Sah-sah saja bila sampean mungkin punya anggapan berbeda.
Apalagi bila kebutuhannya servisnya besar dalam artian ada banyak bagian dari motor yang perlu diberesi, saya tidak ragu untuk memilih bengkel resmi.
Seperti akhir pekan kemarin, ada beberapa yang harus diservis. Mulai dari tarikan gas motor yang kurang smooth, lalu rem yang mulai kurang responsif hingga ganti oli.
Karena ditangani mekanik handal, saya percaya, bagian yang kurang dari motor saya tersebut akan bisa ditangani dengan baik.
Sebab, motor kita akan ditangani oleh ahlinya. Fasilitas dan peralatan bengkelnya juga memadai. Pun, bila harus mengganti spare part, sampean bisa mendapatkan yang orisinil dan berkualitas baik.
Komunikasi kuncinya
Sebenarnya, bila memilih bengkel resmi, ada risikonya. Bahwa, sampean harus memperhatikan isi dompet karena biasanya bisa mahal, apalagi bila yang diservis banyak.
Pengalaman saya, beberapa kali men-servis motor ke bengkel resmi, dari awalnya niatnya servis rutin ataupun ganti oli yang biayanya bisa ditebak, ternyata ada saja tambahannya.
Maksudnya, ketika dilakukan pengecekan, ternyata mekaniknya menemukan ada 'gangguan' lainnya di motor sehingga harus ganti spare part ini itu yang tentu saja ada tambahan biayanya.
Tapi tenang, para mekanik di bengkel resmi itu sudah terlatih tidak hanya dalam membetulkan kendaraan, tetapi juga cara berkomunikasi yang baik.