Harian Kompas dalam berita berjudul "Mencari Celah di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis" yang tayang 23 Agustus 2025 lalu, menyoroti peluang pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025.
Kompas mencoba menyajikan fakta realistis.Â
Bahwa, bila merujuk penampilan atlet-atlet badminton Indonesia di sepanjang turnamen BWF pada tahun ini, kiranya agak sulit untuk meraih gelar juara dunia 2025..
"Berdasarkan statistik BWF World Tour 2025, sulit rasanya melihat atlet Indonesia berdiri di podium tertinggi pada hari terakhir persaingan di Adidas Arena. Dari 18 turnamen Super 300 hingga Super 1000, Indonesia hanya meraih empat gelar juara, jauh di bawah China dengan 24 gelar, Korea Selatan (16), dan Thailand (12)". Begitu tulisan Kompas.
Kejuaraan Dunia 2025 dimulai
Pekan ini, sorotan penggemar bulutangkis di dunia akan tertuju ke Kota Paris di Prancis.
Di sana, pebulutangkis-pebulutangkis top dunia, termasuk dari Indonesia, mulai hari ini, Senin (25/8/2025) Â akan bertanding di ajang World Badminton Championship 2025 alias Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2025.
Kejuaraan bulutangkis yang pertama kali digelar pada tahun 1977 di Malmo, Swedia ini berbeda dari turnamen BWF lainnya. Yang ini lebih prestisius. Sebab, pemain/pasangan yang menjadi juara di kejuaran dunia ini, akan menyandang gelar sebagai juara dunia 2025.
Sepanjang sejarah penyelenggarannya, tidak selalu pemain/pasangan Indonesia bisa juara. Bahkan, nama-nama top yang pernah menduduki ranking 1 dunia sekalipun, tak mampu menjadi juara dunia.Â
Kali terakhir wakil Indonesia meraih medali emas alias gelar juara dunia di Kejuaraan Dunia adalah pada edisi 2019 di Basel, Swiss, melalui ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.Â