Bila hari-hari dilalui dengan mengeluh, tentu saja dia akan lupa bahagia. Sebab, dia tidak bisa melihat hal-hal baik dalam hidupnya yang patut disyukuri.Â
Dia tidak menemukan cara untuk bahagia. Lupa.
Cara sederhana bahagia
Tentu saja, kalimat jangan lupa bahagia itu, terkadang tidak semanis dan semudah bila diucapkan.Â
Bagaimana bila baru saja menjadi korban efisiensi di kantor sehingga kini tidak punya pekerjaan tetap, apa iya bisa bahagia?
Bagaimana bila dihantui cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan biaya sekolah anak yang antre dibayar tiap bulan, apa iya masih bisa bahagia?
Memang, orang yang kerjaannya enak, dapat gaji tetap dan lebih dari cukup, mudah saja berucap 'jangan lupa bahagia".
Tapi, sejatinya urusan menjadi bahagia itu bukan hanya soal materi itu.
Selama menjalani hidup yang kini sudah lebih 40 tahun, saya pernah merasakan dua sisi berlawanan itu.
Pernah jatuh bangun. Pernah menikmati masa jaya dan serasa berada di titik terbawah.
Pernah merasakan enaknya mendapatkan gaji dua digit tiap bulan. Tapi, saya juga pernah merasakan pahitnya tidak gajian. Bahkan hanya mendapatkan ucapan terima kasih.