Pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin juga meraih gelar Indonesia Masters 2025 Super 500 di bulan Januari. Â Begitu juga Sabar/Reza juara Spain Masters 2024 Super 300 di bulan Maret.
Itu belum termasuk fakta ganda putra Indonesia wira-wiri tampil di final. Seperti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang jadi finalis Swiss Open 2024 Super 300. Sabar/Reza juga jadi finalis Orleans Masters 2025 Super 300.
Lalu, mengapa ganda putra Indonesia kini sulit untuk jadi juara? Entahlah.Â
Sebagai penikmat bulutangkis dari layar kaca dan juga tukang nulis, kita hanya bisa menganalisis dari apa yang kita lihat, kita baca, dan data yang bicara.Â
Padahal, lawan-lawan yang mereka hadapi di turnamen BWF World Tour tahun 2025 ini  sebenarnya juga masih sama saja dengan tahun lalu. Tidak jauh beda.
Artinya, bila ganda putra Indonesia kini sulit untuk juara, maka tidak keliru bila kita mengatakan ada penurunan kualitas. Sementara lawan-lawan justru semakin meningkat level permainannya sehingga sulit dikalahkan.
Ganda putra Malaysia kini panen gelar bersama Herry IP
Bahkan, bila kita membandingkan, prestasi ganda putra Indonesia kini sudah tertinggal dari ganda putra Malaysia.
Faktanya, hingga tengah tahun 2025 ini, tiga pasangan ganda putra Malaysia bergantian panen gelar. Mereka sudah meraih lima gelar juara di BWF World Tour.
Pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin juara India Open Super 750 di bulan Januari. Mereka kini bahkan masih berada di peringkat 1 dunia.
Lalu, pasangan Man Wei Chong/Tee Kai Wun sudah juara Indonesia Masters 2025 Super 500 di bulan Januari dan Malaysia Masters 2025 Super 500 di bulan Mei. Di final Indonesia Masters 2025, pasangan ranking 7 dunia ini mengalahkan Fajar/Rian.