Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kita dan Pentingnya Mengusai Ilmu Pertolongan Kondisi Kegawatdaruratan

6 September 2022   10:04 Diperbarui: 12 September 2022   08:16 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu pertolongan situasi gawat darurat tidak hanya milik petugas kesehatan, orang awam juga perlu menguasainya. Sumber: Shutterstock/William Perugini via Kompas.com

Bagi saya, wawancara tersebut tidak sekadar menarik sebagai bahan tulisan. Namun, saya juga mendapatkan 'ilmu gratis' yang berguna dan belum tentu bisa saya dapatkan bila sekadar membaca informasi di mesin pencari berita.

Dari sekian penjelasan--yang memakai istilah ngetop sekarang 'daging semua' tersebut--saya tertarik dengan statement bahwa penanganan emergency itu bukan hanya bisa dilakukan orang-orang yang bekerja di bidang medis.

Namun, orang awam seharusnya memahami penanganan emergency ini.

Sebab, kondisi kegawatan seperti halnya korban kecelakaan, orang yang tersedak maupun orang tenggelam, kejadiannya bisa terjadi di mana saja, kapan saja dan bisa mengenai siapa saja. Karena itu, semua orang harus bisa menolong.

"Walau sifatnya pertolongan awal, itu menentukan nasib korban. Benar nanti dibawa ke rumah sakit, tetapi ditolong agar hidup dulu," ujarnya.

Dia mencontohkan, ketika ada orang mendadak terkena serangan jantung atau stroke di rumah, secara teoritis sebenarnya masih bisa ditolong dan tidak menyebabkan kematian.

Bila orangnya tidak sadar dan tidak bernafas, bisa dipijat jantung. Sembari menunggu tim medis datang, bisa dipijat dada. Sementara bila bernafas dan jantung masih detak, korban diposisikan dangak/terlentang menghadap ke atas.

Begitu juga bila ada orang yang tersedak bakso/pentol dan kesulitan bernafas, kita bisa melakukan pertolongan emergency dengan memukul di bagian punggungnya. Atau juga ketika ada orang yang tenggelam, bisa ditolong.

Di Indonesia, belum banyak yang paham ilmu Basic Life Support

Ironisnya, di Indonesia, kebanyakan orang yang mengalami situasi gawat darurat tersebut tidak tertolong (meninggal). Ini karena ketidakmampuan orang-orang di sekitarnya untuk melakukan pertolongan awal. Sebab, belum banyak orang yang menguasai ilmu penanganan kegawatdaruratan tersebut.

Kondisi itu berbeda dengan di luar negeri. Ada lebih banyak orang yang bisa melakukan pertolongan awal karena menguasai ilmu basic life support.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun