Tim putri Indonesia sudah tertinggal 0-4 di menit ke-17. Dan gol-gol itu terjadi begitu cepat seperti datangnya air bah.
Itu yang menurut saya menyebabkan mental tim putri Indonesia langsung ambruk. Drop.
Malah, gawang Indonesia kembali jebol lima gol. Dua gol beruntun terjadi di menit ke-24, dan 26. Lalu, Tiga gol beruntun terjadi di menit ke-34, 36, 39. Â Di babak kedua, silahkan mengulik sendiri menit berapa saja Australia menambah golnya.
Fakta itu menunjukkan, setelah kemasukan gol, pemain-pemain Indonesia seolah kaget atau mungkin hilang fokus sehingga kembali kemasukan gol hanya dalam dua atau tiga menit.
Minim pengalaman
Bila ada yang menyebut pemain-pemain putri Indonesia demam panggung, rasanya itu tidak terlebihan. Ada benarnya.
Memang, bukan sekali ini tim putri Indonesia tampil di Piala Asia putri. Ini merupakan penampilan kelima Indonesia di turnamen yang kali pertama digelar mulai tahun 1975 ini.
Bahkan, Indonesia pernah masuk semifinal di edisi 1977 dan 1986. Meski, kala itu, turnamen ini hanya diikuti enam tim yang terbagi dalam dua grup. Artinya, persaingan tidak seketat sekarang.
Hanya saja, timnas putri Indonesia sudah terlalu lama tidak tampil d turnamen ini.
Kali terakhir tampil di edisi 1989. Kala itu, Indonesa langsung terhenti di fase grup seperti halnya di edisi tahun 1981. Bayangkan, tim putri Indonesia sudah 32 tahun tidak tampil di Piala Asia putri ini.
Malah, semua pemain Indonesia yang tampil di turnamen ini, sebelumnya belum pernah mencicipi tampil di Piala Asia putri ini.