Kita bisa melakukannya dengan memposting postingan di instastory ataupun di feed Instagram berisi gambar buku itu. Tentunya dengan menambahkan narasi testimoni yang apik.
Tidak lupa, sertakan keterangan buku itu ditulis oleh siapa dan kompetensinya. Boleh juga menyertakan akun Instagramnya. Bila narasi itu dibaca banyak orang, siapa tahu ada yang tertarik untuk memesan bukunya.
Seperti siang kemarin, saya baru saja memesan buku berjudul "Revolusi Nuklir" yang merupakan cerpen-cerpen dari masa depan yang ditulis kawan saya, Eko Darmoko.
Dia 'adik kelas' saya sewaktu bekerja di pabrik koran. Anak sastra. Tak heran bila dia piawai menulis cerpen.
Tulisan cerpennya banyak muncul di beberapa koran besar. Termasuk pernah tayang di Kompas dan Jawa Pos. Beberapa di antaranya dimuat di buku tersebut.
Malamnya, saya larut membaca beberapa cerpennya. Bagi saya, membaca cerpen itu seperti jeda dari pekerjaan menulis. Jeda dari membaca kabar yang itu-itu saja di ruang percakapan WhatsApp.
Meminjam kalimat teman saya itu, cerpen bisa mencegah atau minimal menunda timbulnya kekacauan di dunia. Salam.