Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Renato Sanches dan Pelajaran Jatuh Bangun Merintis Karier di Usia Muda

25 Juni 2021   09:44 Diperbarui: 25 Juni 2021   09:57 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sempat terpuruk, Renato Sanches, sang Pemain Muda Terbaik Euro 2016, kembali bangkit di Euro 2020. Dia bakal menjadi andalan Portugal di babak 16 besar/Foto: Sebastian Widmann/Getty Images

Yang terjadi, dia bermain tenang dan mampu menyegarkan lini tengah Portugal yang loyo di babak pertama. Meski, Portugal akhirnya kalah dari Jerman.

Dan, di laga penentuan melawan Prancis, Fernando Santos tidak ragu lagi memainkan Sanches sebagai pemain inti.

Dia menggeser Bruno Fernandes ke bangku cadangan. Bagi Sanches, dengan bermain sebagai starter, Piala Eropa seperti baru dimulai.

Diandalkan melawan Belgia di babak 16 besar

Melawan Belgia di babak 16 besar Minggu (27/6) malam waktu Eropa nanti, Pelatih Fernando Santos rasanya akan kembali menaruh kepercayaan kepada Sanches.

Dengan kengototan dan pengalamannya, pemain bertinggi badan 176 cm ini bisa diandalkan Portugal untuk membatasi ruang gerak pengatur serangan Belgia, Kevin de Bruyne.

Santos pasti paham, Sanches kini punya motivasi besar. Bukan hanya motivasi untuk membawa Portugal kembali juara. Dia juga ingin memberi pengumuman kepada publik.

Bahwa, anak muda yang dulunya pernah mengejutkan Eropa di tahun 2016 silam, kini telah kembali. Kembali terbangun setelah terjatuh. Kembali move on dari kegagalan.

Sanches adalah gambaran kebanyakan anak muda. Anak muda yang mencoba merintis kariernya di dunianya masing-masing.

Anak muda yang dengan potensi besar yang dimilikinya, mendapatkan peluang bekerja di perusahaan megah di usia muda. Itu kabar bagus. Tapi berisiko.

Lantas, mereka tersadar bahwa bekerja di tempat megah tidak selalu indah. Ada persaingan ketat, rekan kerja yang juga berambisi meraih karier bagus, hingga kesulitan beradaptasi. Tricky. Penuh 'perangkap' yang bila jatuh akan sulit bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun