Jalanku tertutup awan
Penuh kabut dan debu jalanan
Anjing saja tak dapat melintas
Bahkan ranting tak tahu tujuan
Aku berdiri sendiri
Ditengah kelamnya jalan ini
Tak ada cahaya bintang
Ataupun bulan untuk menyinari
Awan tinggi berarak berpapasan
Tak meninggalkan bekas sebagai panutan
Entah mana arah yang benar
Aku terdiam menatap sekitar
Berharap dahan kan patah sebagai  tongkat peneman jalan
Burung hantu kian bersuara
Bernyanyi merdu
Mendendangkan hidupnya
Yang selalu kesepian
Dianggap buruk tak berperasaan
Aku terus meraba dengan kaki gontai
Berharap melangkah ke arah yang benar
Perlahan
Kaki tak berdaya ini sampai
Diujung dermaga kayu buatan nelayan
Perlahan
Ku ulurkan kepala
Menyapa air laut nan tenang
Tak bersuara
Damai
Aku menyukainya
Barangkali ini zamanku
Sendiri
Berakhir sepi