Mohon tunggu...
agus s
agus s Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi

Menulislah Maka Kamu akan Menemukan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

5 Cara agar Anak Kecanduan Membaca

25 Oktober 2022   17:12 Diperbarui: 25 Oktober 2022   17:20 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca bagian terpenting dalam proses pembelajaran. Siapa sih yang tidak ingin anak gemar membaca? Pasti semua orang menginginkan. Melihat sang buah hati, duduk berlama-lama sambil terus membaca. Entah membaca buku pelajaran, dongeng, ataupun buku apapun.

Menjadi permasalahan seringkali berbanding dengan kenyataan. Anak lebih asyik bermain dengan sahabatnya, menonton televisi, bermain gadget, bahkan berlama-lama bermain game online. Sebagai orang tua tentu khawatir akan kondisi demikian. Sebab, anak menjadi estafet penerus keluarga kedepannya. Bagaimana anak nanti pandai di kelas kalau membaca saja malas. Padahal kita sering mendengar istilah, membaca jendela dunia.

Cara berikut bisa diterapkan agar anak gemar, syukur-syukur kalau kecanduan membaca. Kecanduan yang tentu positif untuk perkembangan sang buah hati kedepannya.

1. Dekatkan Anak dengan Buku

Kedekatan anak dengan buku-buku menjadi faktor anak suka membaca. Dengan menyediakan rak dengan berbagai macam buku. Paling tidak memberikan rasa penasaran pada anak. Mula-mula penasaran inilah nantinya bisa menjadi ketagihan.

Terlebih orang tua menyediakan buku yang sesuai karakter dan minat anak. Misalnya, usia anak TK (Taman Kanak-Kanak) menyediakan buku yang ada gambarnya. Sebab usia TK lebih tertarik dengan sesuatu yang berwarna. Lambat laun membelikan buku berbeda sesuai usianya.

2. Menjadi Suri Tauladan (Contoh) 

Bagaimana anak suka membaca kalau tidak ada yang mengajari. Tentu kita ingat bahwa anak ibarat kertas kosong, tergantung diisi apa itulah yang akan membekas. Orang terdekat misalnya keluarga memiliki kebiasaan membaca. Tentu menjadi contoh nyata bagi sang anak. Selain itu, anak merasa tidak enak jika orang tua membaca sedangkan dirinya asyik bermain sendiri.

Tentu muncul pertanyaan, sebagai orang tua mau membaca apa? Nah, untuk mensiasati hal tersebut dengan membaca Koran, buku resep masakan, bahkan buku tentang agama. Tidak harus dilakukan setiap waktu. Cukup dilakukan waktu tertentu ketika anak ada di rumah. Misalnya, malam hari waktu istirahat bersama.

3. Biasakan Membacakan Dongeng

Membacakan dongeng untuk anak akan memicu kebiasaan anak membaca. Ketika dibacakan dongeng akan muncul imajinasi dan rasa penasaran. Terlebih dongeng yang dibacakan bersambung, tentu menimbulkan penasaran. Tidak menutup kemungkinan muncul keinginan membaca secara mandiri. Hal ini, bisa dilakukan anak sejak dini sehingga terbentuk dengan baik sampai dewasa.

4. Beri Kado Buku Pada Anak

Kado menjadi barang yang dinanti-nanti siapapun termasuk anak. Terlebih diberikan di moment penting, misalnya ulang tahun ataupun menjadi juara di sekolah. Kalau bisanya kado berupa barang mewah. Diganti dengan barang yang menfaat salah satunya buku.

Tentunya anak merasa heran, kok kadonya berupa buku? Berikan pengertian pada anak, selain itu berikan buku yang memang dibutuhkan. Buku pelajaran, buku penunjang, dan selipkan buku bacaan lainnya. Dengan kado buku menjadi langkah awal orang tua dalam membiasakan anak gemar membaca.

5. Mengajak Anak ke Perpustakaan

Cara ini terbilang jadul atau konvensional. Dalam kenyataan bisa menumbuhkan minat baca pada anak. Kunjungan perpustakaan tidak hanya dilakukan di sekolah. Bisa ke perpustakaan daerah maupun nasional yang memiliki fasilitas lengkap. Kunjungan ini sekaligus mengenalkan dan mendekatkan buku pada anak.

Itulah 5 cara anak agar kecanduan membaca. Keterlibatan orang tua menjadi faktor penting dalam membangun kegemaran anak membaca. Semoga bermanfaat dan menjadikan generasi penerus bangsa yang cinta literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun