Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Hujan Bunga Mangga

28 November 2018   05:41 Diperbarui: 29 November 2018   09:08 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (pixabay/Patounet54)

Hujan semakin deras. Dari jalan samping rumah singgah orang-orang berdatangan. Beberapa kendaraan berhenti.

"Kebakaran! Kebakaran!"

Teriakan orang-orang semakin nyaring dari arah depan rumah singgah. Saya bergegas masuk ke ruang utama, ruang tamu, dan tiba di teras depan. Sarwan mondar-mandir  di teras sambil berkali-kali menengadah. Aroma plastik atau karet sintetis terbakar kian menyengat penciuman.

Di depan, tepatnya halaman sebelah kanan rumah singgah, sebuah kabel memercikkan api. Sebagian pembalut kabel sudah menjuntai-juntai dengan api dan lelehan bara. Asap mengepul-ngepul di antara cabang-ranting pohon marungga, nangka, mangga, sirsak, dan srikaya.

Di benak saya justru terbayang lagi tentang kejadian tukang perbaikan atap tadi siang.

*******
Kupang, 5 Agustus 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun