Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Moke

17 November 2017   17:32 Diperbarui: 18 November 2017   01:51 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu saya dihubunginya karena pada waktu siang saya tidak sempat bertemu dengannya. Katanya, hari ini hari kelahirannya. Saya penuhi ajakannya karena dia jauh lebih senior, dan saya ini apalah.

Sesampai di sana, saya terbelalak. Awiii, Mama sayange! Di atas meja telah terhidang 10 liter moke. Tapi, maaf, saya tidak suka minum moke ataupun sopi. Saya tidak peduli, apakah dia akan marah atas nama perkawanan, atau karena dia sudah memborong banyak minuman tradisional itu.

Jarum jam bergerak seperti gelas berisi moke berpindah tangan. Beberapa kali gelas itu sampai di depan saya, segera saya menolak dengan bahasa yang santun. Setiap gelas berisi moke 1/4 itu saya tolak, mau-tidak mau kembali padanya. Habislah 10 liter moke dalam sekian gerak jam dinding.

Sampai ketika malam terlepas dari puncak jam dinding saya menemaninya. Entah berapa liter moke dihabiskannya karena dia masih menelpon kawannya untuk membelikan lagi. Tetapi saya harus pulang. Saya memilih ribut dengan orang lain, apalagi sesama jenis, daripada ribut dengan istri saya yang menunggu di pintu.

***

Besoknya, dari pagi sampai malam saya sengaja tidak menghubunginya. Saya pikir, dia pasti sedang menikmati khasiat moke yang terkenal seantero dunia.


Pada waktu lusanya saya mencoba menghubunginya melalui ponsel. Satu nomor hanya berisi suara sekretarisnya, "Panggilan Anda sedang dialihkan..."


Nomor lainnya, bahkan lebih dua nomor juga dijawab oleh orang lain. Mungkin sekretarisnya atau adiknona. "Nomor yang Anda hubungi sedang hilang," begitu koor mereka.


Mungkin salah satu khasiat moke yang belum diketahui orang adalah kemampuannya membuat si peminum mendadak hilang. Itu mungkin lho. Saya tidak bisa memastikan karena saya tidak suka minum moke.


Baiklah, saya tidak perlu menghubungi dulu tetapi memberi pesan singkat saja dengan menerakan nama saya. Mungkin karena saya juga sedang menggunakan nomor baru sejak ada aturan baru mengenai nomor itu. Dia tidak mengenali nomor baru saya sehingga dia menyuruh sekretarisnya atau orang di sekitarnya yang menjawab.


Saya pikir, pesan singkat sekaligus dengan nama saya bisa langsung dikenalinya. Lalu satu pesan singkat saya kirim ke semua nomor ponselnya. Ternyata pesan singkat saya tersangkut entah di mana. Mungkin dia sedang benar-benar mabuk berat setelah menenggak lebih 10 liter moke. Atau, mungkin dia mengganti nomor ponselnya. Atau, mungkin dia sedang mengalami perampokan karena saya pulang sebelum dia menghabiskan minuman itu. Mungkin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun