Dalam senyap aku bergumam
Dalam gelap aku bergerak
Dalam hampa aku telanjang
Dalam kepalaku saja
Orang-orang mencari-cari
Meneriak-neriakkan aku
“Jangan bersembuyi dalam kepala sendiri
Hei, kau, jangan pengecut terhadap terang kenyataan!”
Aku selalu melihat kenyataan
Bergentayangan gelap bergemerisik bisik
Setiap orang memakai topeng berbeda
Orang membuka topeng akan memamerkan taringnya
Setiap tangan menyelinap di balik rangkap pakaian
Orang mengeluarkan tangan memamerkan kuku runcingnya
Apakah aku harus bergumam bergerak berpakaian
Sesuai dengan kepala orang-orang
Aku punya kepala sendiri
Senyap gelap aku berada
Dalam senyap sekilas suara lebih jelas
Dalam gelap seberkas sinar lebih tegas
Kepada hening orang-orang berhitung
Berisik orang-orang bersiasat
Bising orang-orang bergegas
Mengejar meneriak aku
Kuajukan metafora jadi jurubicara
Tentang kata-kata yang kutitipkan
Aku bersembunyi di belakang metafora
Senyap gelap tempatku bertahta
Metafora menerbangkan helai senyap gelapku
Kegaduhan biarlah bersahutan di luar sana
Sepenting genting apakah pening kegaduhan di luar sana
Dibanding seutas nafas kusewa pada suatu kurun waktu
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2 Mei 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI