Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memendam Emosi Negatif, Bisa Dianggap Kena Santet

10 Desember 2023   05:55 Diperbarui: 10 Desember 2023   06:14 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi santet (gambar: kompas.tv, diolah pribadi)

Penulis adalah seorang certified hypnotherapist sekaligus terapis tulang belakang yang membuka praktik regular. Beberapa saat yang lalu, ada seorang klien yang datang ke klinik untuk perawatan tulang belakang. Beliau mengeluhkan sakit pada lutut yang tidak berkesudahan sehingga membuatnya sulit berjalan.

Hingga saat ini, ia sudah menjalani perawatan di klinik selama 6 kali.

Beliau memiliki sebuah pola yang sama. Setiap kali selesai melakukan sesi konsultasi, ia merasa lututnya sudah nyaman, enak berjalan, bahkan sudah bisa naik tangga. Namun, kesembuhan itu hanya sesaat saja. Setelah itu, sakitnya datang kembali.

Melalui hasil konsultasi, penulis sempat memintanya untuk memeriksakan diri ke dokter. Ia bisa saja menderita gejala saraf terjepit pada lumbal. Sebuah kondisi medis yang cukup umum yang mengacu pada masalah di antara tulang-tulang belakang. Kondisi ini terkadang bisa menyebabkan rasa sakit hingga ke lutut.

Akan tetapi, beliau mengatakan jika saraf tulang belakangnya baik-baik saja. Untuk itulah, penulis pun melakukan konsultasi yang lebih mendalam. Dan hasilnya, ada faktor psikis dari klien yang menyebabkan lemahnya kondisi fisik.

Menurut pengakuan klien, penyakit yang ia derita akibat santet. Ia sangat meyakini bahwa santet tersebut dikirim oleh orang terdekatnya dengan tujuan ingin merebut harta suami. Ia bahkan menceritakan bahwa suaminya juga meninggal akibat santet dari orang yang sama. Kejadiannya sudah 20 tahun yang lalu.

Selama ini ia telah keliling mencari "orang pintar." Sayangnya ia belum menemukan yang cocok atau yang berhasil membersihkan cengkraman pengaruh jahat tersebut dari dirinya.

Kejadian ini menyisakan trauma yang mendalam bagi klien. Ia bahkan mengaku marah, sakit hati, kecewa, benci, dan memendam berbagai emosi negatif dalam dirinya.

Tentu saja, sebagai seorang hypnotherapist dan ahli perawatan tulang belakang, penulis tidak memiliki kemampuan mistis untuk mengusir santet. Bukannya, tidak percaya dengan hal-hal gaib di sekitar kita. Namun, biarkanlah hal tersebut menjadi ranah yang berbeda.

Apa yang penulis lakukan?

Sederhana saja. Penulis meyakini bahwa emosi negatif bukanlah hal yang baik untuk dipendam oleh klien. Melepaskan adalah cara terbaik untuk keluar dari segala bentuk permasalahan. Apalagi yang melibatkan batin.

Dengan arahan penulis, klien akhirnya sadar bahwa menyimpan emosi negatif itu tidak baik bagi dirinya. Dan, atas pemahaman dan persetujuan klien, akhirnya terapi pun dilaksanakan.

Menakjubkan, dalam tempo kurang dari 15 menit perubahan pun terjadi. Klien merasa nyaman, sakit di kakinya pun menghilang, dada terasa plong. Dan, selama ini keluhan-keluhan yang seringkali ia rasakan sudah berkurang.

Saat terakhir bertemu, penulis pun bisa melihat, rona wajah dari klien sudah benar-benar berbeda. Ia sudah bisa tersenyum lepas setelah sekian lama "lupa bahagia."

Apakah yang terjadi?

Emosi negatif bukanlah hal yang baik untuk dipendam. Sudah banyak teori dan tulisan juga yang seringkali kita baca bahwa segala bentuk kemarahan, kebencian, sakit hati, dan sejenisnya akan membawa pengaruh buruk bagi kesehatan mental maupun jasmani seseorang.

Mengapa demikian?

Emosi negatif butuh untuk disalurkan. Sebagian orang mengekspresikannya keluar. Biasanya dalam bentuk ucapan ataupun tindakan. Seperti mengomel, menangis, atau berteriak.

Sementara Sebagian orang lagi tidak seperti itu. Mereka memendamnya sendiri, seolah-olah tidak terganggu, padahal jauh di dalam batin, emosi-emosi negatif itu masih membara.

Nah, walaupun dipendam dan tidak disalurkan, energi dari emosi negatif ini tertap akan mencari jalan keluarnya sendiri. Itulah yang banyak tidak disadari oleh banyak orang, sehingga energi negatif ini bermanifestasi menjadi penyakit yang menggerogoti fisik.

Oleh sebab itu, pada saat klien mengeluarkan emosi negatif dari system psikisnya, ia dengan cepat memperlihatkan dampak positif baik bagi kesehatan fisik dan juga ketenangannya.

Sungguh bahagia bisa melihat perubahan positif dalam diri klien.

**

Makassar, 10 Desember 2023
Penulis: Novylia Syariyanto, S.E., CHt,CT., Kompasianer Mettasik

Certified Hypnotherapist

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun