Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-Hati Memilih Jalan

28 Januari 2023   05:55 Diperbarui: 28 Januari 2023   06:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hati-Hati Memilih Jalan (gambar: urbanmilwaukee.com, diolah pribadi)

Kehidupan ini sering diumpamakan seperti sebuah perjalanan panjang. Sebelum melakukan perjalanan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu jalan yang benar agar dapat sampai tujuan. Setidaknya, kita mengetahui jalan mana saja yang perlu dihindari. Karena, kita memiliki potensi tersesat bilamana salah memilih jalan.

Demikian pula dalam menjalankan kehidupan ini, kita jangan sampai salah jalan dalam membuat keputusan. Tidak jarang kita kebingungan dalam memutuskan sebuah perkara karena pelbagai macam faktor. Namun, minimal kita memahami apa saja yang perlu dikesampingkan, sehingga memungkinkan untuk memilih jalan yang sesuai.

Salah Jalan bersebab Mencintai

Seseorang bisa salah memilih jalan karena terbiaskan oleh sosok yang dicintainya. Maksudnya adalah, dalam membuat keputusan, dirinya menempatkan pihak yang disenangi sebagai yang benar, meskipun sesungguhnya jelas-jelas melakukan kesalahan. 

Dalam kasus lain, sosok yang digemari diberikan persembahan lebih baik daripada yang lainnya, tanpa landasan jelas, semata karena menyenangi sosoknya. Tindakan seperti itu merupakan jalan yang salah karena mengarah kepada ketidakadilan.

Salah Jalan bersebab Membenci

Berlawanan dengan kasus sebelumnya, seseorang mungkin menempatkan pihak yang tidak disenangi sebagai yang salah, meski tidak ada satu pun kesalahan yang dilakukannya. Atau, bersebab mendengki tanpa dasar, pihak tersebut secara sengaja diberikan fasilitas kurang layak dibanding yang lainnya. Ini bentuk ketidakadilan yang lainnya.

Salah Jalan bersebab Membuta

Membuta berarti melakukan sesuatu secara sembrono. Semisal ada laporan yang belum disertai bukti-bukti konkret dari sosok tertentu, dia langsung mempercayainya tanpa menyelidiki terlebih dahulu sehingga menyebabkan kekeliruan. Tidak jarang pihak yang duluan melapor adalah pihak bersalah yang hendak menutupi kejahatannya. Demikian, penyelidikan terperinci diperlukan sehingga tidak salah jalan.

Salah Jalan bersebab Menakuti

Tidak mustahil pihak bersalah adalah mereka yang kita segani karena dianggap memiliki kekuatan atau pengaruh. Sehingga, tidak berani kita mengedepankan kebenaran untuk pihak tersebut karena takut akan berbalik mencelakai kita. Inilah salah satu ironi yang sering kita hadapi.

Cara agar Tidak Salah Jalan

Setelah mengetahui jalan-jalan keliru yang perlu dihindari, kita juga semestinya mengetahui bagaimana agar dapat menjejaki jalan yang sesuai. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat dua kualitas yang bisa banyak memberikan dukungan, yakni: adanya pengingatan serta penimbangan.

Yang dimaksud dengan pengingatan di sini adalah kemampuan untuk mengigat apa pun yang dilakukan dan diucapkan, walaupun sudah lewat. Apakah manfaatnya? 

Setidaknya kita ingat bahwa kita tidak melalui jalan yang salah. Jika suatu ketika kita alpa, dengan cepat bisa kembali ingat jalan yang sepatutnya, berkat adanya pengingatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun