Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz - Chapter 10

10 Februari 2020   08:22 Diperbarui: 12 Februari 2020   09:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dia menarik tanganku dan membawa aku keluar dari rumahnya. Dia menunjuk ke salah satu gunung. Greenny dan Con-con juga ikut bersama-sama. 

"Melta ada gunung sana yang dibawah bintang merah." Aku melihat bintang kecil merah menyala kecil di langit yang biru.

"Bagaimana kita bisa ke sana ? Berjalan ke sana?"

"Bukan. Kita terbang ke sana."

"Terbang?"Sesuatu tanda tanya muncul dalam pikiranku. 

Wanita Pax mengulurkan tanganya ke atas dan tanah mulai bergetar. Dia mulai mengeluarkan bel kecil yang ada saku pinggangnya. Suara bel itu terdengar sangat kecil seperti suara kerincingan. 

Tiba-tiba keluar sesuatu dari bawah kami yaitu akar pohon yang besar, tebal, dan panjang. Bukan hanya akar pohon tapi jelambar pohon yang kecil juga ikut juga. Akar-akar dan jalar-jalar kecil membelit bersama-sama. Mereka hendak membentuk sesuatu atau makhluk. 

"Apa itu?" Aku mulai bertanya. 

"Alat transportasi kita,"

Akar-akar itu membentuk wujud seperti seekor burung raksasa yang memiliki bulu yang terbuat dari dedaunan yang berwarna hijau dan perak. Mata burung tersebut terbuat dari buah yang berwarna kemerahan dan bening seperti kaca. Paruh burung raksasa ini terbuat dari kayu yang keras yang berwarna hitam gelap.

Binatang itu mengepak sayapnya yang ada 2 pasang. Suara burung ini terdengar seperti suara burung elang dan burung nuri dan lebih nyarin dan keras suaranya. Burung ini memiliki 2 pasang kaki yang terbuat dari akar pohon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun