Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz-Chapter 8

26 Januari 2020   16:28 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Terima kasih raja Mortaz, saya berterima kasih atas ramah tamah di istana ini. Saya datang ke sini bahwa teman saya pernah berkunjung di istana anda. Anda tahu dimanakah dia berada?"

"Mari kita makan dulu, sehabis itu kita akan bercerita banyak sekali." Dia memegang pundakku dan aku merasakan sentuhan dingin sekali seperti es dan hawa dingin muncul disekitar tubuhnya. Itu membuatku sangat merinding ketakutan akan aura yang dikeluarkan oleh raja Mortaz ini.

Dia membuka pintu perpustakaan, tiba-tiba ruangan sebelah berubah menjadi ruang makan. Tadi kita berempat masuk lewat pintu tadi dan berubah seketika menjadi ruang makan. Hidangan mereka telah disediakan di meja. Hidangan adalah ayam kalkun yangg besar, daging panggang yang besar, sup, buah-buahan, dan sebotol anggur.

Di ruang makan ini juga berdiri tiga atau empat pelayan laki-laki dan perempuan. Mereka berdiri di setiap sudut ruangan. Pakaian yang mereka gunakan adalah pakaian maid dan buttler yang berwarna merah, hitam dan putih.

Hidangan pembuka mereka adalah sepiring sup yang kental berwarna kream, aku rasa sup jamur. Di sup jamur ini telah terdapat sebuk lada. Mereka juga menyediakan sepotong roti. Di mejaku telah disediakan 3 set alat makan di kanan dan kiri. Di sekolahku juga pernah mengajarkan cara aturan makan.

Duduk tidak boleh sembarangan dan makan tidak boleh bersuara atau menggambil makanan tidak boleh mengunakan tangan, kecuali roti. Sekolah mewahku ini memang sekolah untuk putri elit. Meskipun ini sekolah yang mewah, tukang bully masih tetap ada. Makan selesai tidak boleh berdiri lebih dulu, kita harus berdiri bersama.

Setiap makanan dibagikan, mulai dari hidangan pembuka seperti sup atau salad, makanan utama yang bermacam-macam yang diatur tergantung harinya, terakhir hidangan penutup seperti puding dan buah. Kita harus menghabiskan makan tersebut dan tidak boleh membuang makanan sembarangan. Kita duduk sesuai kelas kita yang selalu didampingi oleh wali kelas kita dan wakil wali kelas. Pada saat snack atau break, itu terserah kita makan dimana atau bermain.

Setelah kita telah selesai makan, keempat pelayan mengangkat piring kami semua. Con-con dan Greeny makan di meja juga. Mereka juga makan dengan sopan. Mereka jarang sekali berbicara, karena mereka menikmati makanan dan berbicara macam-macam. Mereka tetap mengikuti sampai ke dunia ini. Aku juga berpikir tentang Lenix. Apa dia baik-baik saja di sana?

"Nah Penyihir apa yang bisa saya bantu?" Sang raja Mortaz bertanya.

"Saya ingin mencari temanku. Apa kalian tahu dia dimana?"

"2 hari yang lalu dia telah pergi dan berkata bahwa dia akan menuju ke gunung Zenox. Gunung yang berdiri diujung dunia Axtraliz."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun