Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz - Chapter 7

16 Januari 2020   09:03 Diperbarui: 16 Januari 2020   12:28 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Temannya itu sangat berani dan periang. Kedua orang tuanya sangat mencintainya. Kadang dia iri punya teman diperhatikan oleh orang tuanya. Dia selalu memperhatikan aku dan peduli akan dirinya."

"Apa yang lagi dia ceritakan?"

"Dia ingin sekali temannya membantu kerajaan Xeo untuk melawan kerajaan Mortaz. Sebab kerajaan Mortaz sangat kejam dan seram. Mereka tinggal dalam hutan yang gelap dan penuh binatang buas. 

Itu sebabnya saya ingin anda membantu saya untuk menuju kerajaan di sana dan mengambil kunci kehidupan mereka. Kalau dapat kunci itu, kamu bisa keluar dari dunia ini dan bertemu dengan temanmu itu." 

"Apa yang kerajaan Mortaz lakukan? Hingga disebut sangat kejam dan jahat."

"Mereka memakai kekuatan kegelapan yang sangat jahat. Itu sebabnya mereka telah menjadi makhluk pengisap darah yang keluar pada waktu malam hari. 

Mereka dulu suka berperang dan membantai rakyat mereka dan aku mendengar mereka memakan para peri untuk sebagai sumber makanan mereka. Sebaiknya menjauhi dari mereka, sebab mereka sangat berbahaya."

Semua kedengaran sangat ganjil yang diucapkan oleh kata-kata tuan putri ini. Kemarin aku temukan salah satu anggota Mortaz, dan berkata bahwa jangan percaya mereka dari wujud mereka.  Aku teringat kata-kata yang diucapkan raja dan ratu Axtraliz, bahwa kunci mengetahui kebenaran dan kebohongan. 

Aku mulai berbisik kepada Con-con untuk mengeluarkan kunci tersebut dan berikan kepadaku. 

"Putri Yexenia saya ingin memberikan kunci ini kepada anda." Setelah aku mengeluarkan kunci tersebut raut muka tuan putri terlihat sangat gembira. 

Dia mulai menjulurkan tangannya dan siap mengambil kunci tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun