Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Secret Club - Chapter 20

14 April 2019   12:52 Diperbarui: 14 April 2019   12:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 20: Anita Sang Bodyguard
Narator: Frederick (Freddy) Henderson Sibarabara

Kami semua menunju ke sekolah pada hari minggu. Sekolah biasanya tutup dan cuma satpam yang menjaga sekolah itu. Kali ini saya tidak melihat satpam atau Sikuriti itu yang sangat aneh. Yang ikut bersama kami berdua adalah Hartaja, Viridis, Violet, dan Anita. Quazarot memantau kita semua.
Setelah kita masuk ke dalam gedung sekolah, saya merasakan firasat tidak enak. Mungkin itu perasaan saya yang masih lelah

"Tunggu." Violet berkata terlebih dulu dengan suara pelan.
"Kenapa?" Saya langsung bertanya.
"Ada orang di dalam sekolah ini?"
"Viridis melihat bau yang berwarna hitam tercampur putih dan bukan gray colour." Viridis melihat warna bau.
Telpon genggam Kepala sekolah berbunyi dan memberikan pesan yang berbunyi.

ZIEL tidak akan diam , akan tindakan kalian.

Suara kaleng jatuh terdengar nyaring dan juga beberapa kaleng digelindingkan ke kami semua. Terlihat seperti granat gas air mata.

"Lari semuanya!!! Menjauh dari granat itu." Violet berteriak.

Kami semua menjauh dan lari ke lantai ke atas. Kami semua berpencar dan bersembunyi di dalam kelas. Kami berpencar atas perintah Violet. Kami menjauh Natalia. Sekarang saya bersama Anita. Dia berlari sangat cepat.

Saya mendengar suara hentrakan kaki yang sedang berlari. Saya rasa banyak orang telah menyelundup masuk ke sekolah. Saya dan Anita tidak berkata apa-apa. Anita menutup mulut saya dan menunggu mereka menjauh dari kita. Kita bersembunyi di dalam gudang kesenian. Ruangan kesenian ini penuh sekali dengan barang-barang seni, alat-alat musik yang rusak, dan bahan-bahan dekorasi sekolah yang sangat lama dan rusak. Ruangan itu sangat mudah untuk bersembunyi saya selalu mengunakan tempat ini untuk menjauh dari Andre dan kawan-kawan yang suka sekali membully saya. Saya juga suka ke ruangan ini untuk makan makan siang dan snack saya.

Anita melihat sekitarnya dan menyuruh saya keluar dari ruangan itu. Dia tidak mempedulikan keadaan diluar. Dia menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat keadaan sekitarnya.

Setelah kami berdua keluar dari tempat persembunyian, kami berdua merasakan semuanya telah aman.

Akan tetapi, beberapa orang muncul dengan berpakaian serba hitam. Mereka memakai pakaian rompi anti-peluru dan mereka juga memakai topeng berwujud topeng Barong Bali berwarna hitam. Mereka juga menodong senjata kepada kita berdua. Salah satu anggota menyarankan kepada semua anggota untuk memasukan nyarungkan senjata mereka. Mereka mengeluarkan pentungan tropong.

"Freddy kamu mundur dan menjauh." Anita maju dan berbisik kepada saya.

Anita mempersiapkan pose kuda-kudanya. Jarak mereka dan jarak kita berdua cukup jauh. Mereka dengan mudah mengeluarkan senjata dengan cepat dan menembak kita juga.

Anita memulai pernafasannya dengan perlahan-lahan. Terlihat dia sedang bermeditasi. Saya pernah diceritakan oleh satu teman saya, dia seorang karateka. Dia berkata kalau memecahkan batu bata itu, dia harus melakukan pernafasan untuk mengencangkan otot-otot yang ditubuh hingga menjadi keras.

Saya cuma memperhatikan Anita dari tadi, dia sudah mulai bersiaga. Saya cuma mengedipkan mata saya. Saya melihat anita telah hilang dalam sekejap. Dia berlari menghadapi mereka semua. Kecepatan Anita bukanlah kecepatan biasa atau bukan kecepatan manusia biasa. Dia berlari sangat cepat, itu sebabnya kaki betisnya sangat keras dan besar.

Gerak Anita seperti seekor kucing atau anjing berlari cepat. Salah satu tentara hitam itu mengeluarkan tembak timah panas kepada Anita. Anita tetap bisa menghindar dari kecepatan timah panas itu. Saya sendiri heran dengan kecepatannya.

Anita mulai melompat dan memberikan tendangan yang sangat keras. Dia bisa melumpuhkan salah satu dari mereka yang telah dilengkapi pakaian tebal atau anti peluru. Semua serangan Anita mengunakan tendangan. Gerakan Anita terlihat sangat indah dan cepat. Dia selalu berputar untuk melontarkan tendangan yang sangat keras. Anita juga menyerang persendian badan. Dia lebih menyerang tendangan ke kepala tentara-tentara itu. Dia juga mematahkan tangan, dagu, dan kaki beberapa tentara hitam itu. Anita telah melumpuhkan lebih dari sepuluh orang dalam beberapa menit. Saya melihat bakat Anita yang luar biasa.

Setelah selesai dia mulai menhela nafas sedalam-dalamnya. Dia terlihat sangat capai.
Salah satu tentara mengeluarkan pistol dan siap menembak Anita.

Tiba-tiba tangan orang tersebut tertembak. Saya sadar ada seorang Sniper penembak jarak jauh dekat di sekolah.
"Freddy, kamu tidak apa-apa?"
"Siapa kamu?"
Dia cuma tersenyum  saja.
"Jangan-jangan kamu...." Saya sadar bahwa dia adalah satu anggota dari Black Dragon. Anita adalah mitos yang melindungin anak-anak di Santo Clarice.
"Betul aku adalah salah satu anggota mereka." Dia berkata dengan senyum.
Saya sadar itu alasannya code warnanya berwarna hitam.
"Code Hitam bukan hanya saya sendiri. Ada beberapa teman saya ikut membantu melindungin kalian."

Anita langsung menelpon anggota dan berkata,"Ravequelania di sini. Paket aman dan tidak terluka."

Saya sadar bahwa Anita adalah ketua utama dari Black Dragon yang memiliki code nama Ravequelania.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun