Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Secret Club - Chapter 2

6 Februari 2019   23:52 Diperbarui: 7 Februari 2019   00:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Aku tanya sekali lagi. Untuk apa?"

Orang ini berusaha melawan dan menghindar dari pertanyaan aku. Mulut dia berusaha tidak mau dibuka. Aku menatap matanya dia. Dia tetap menjauh dari tatapan matanya. Aku tahu semua orang tidak bisa melawan apa yang aku mau. Benar apa Quazarot bilang tubuhku mengeluarkan molekul yang berbentuk aroma yang unik.

Beberapa detik kemudian, orang itu langsung berdiam diri seperti orang terhipnotis. Dia langsung menatapku dengan tatapan kosong. Aku sudah bisa mengendalikan dia. Inilah kemampuanku yang aku sembunyikan.

"Saya cuma diperintahkan oleh Quazarot untuk memberikan alat ini dan supaya kamu mengikuti misi ini."

"Kamu siapa?"

"Saya adalah Hartaja Susanto. Saya adalah...." 

BIZZZZ!!!!!!!!! Suara yang keras keluar dari telponnya. Saya langsung terkejut dan menutup kuping saya. Suara yang sangat keras. Aku rasa suara Ultrasonic yang hanya bisa didenger jarak dekat.

Orang itu langsung sadar karena suara itu, orang tersebut menggunakan alarm untuk mematikan hipnotisku. Orang di depan aku ini bukanlah orang sembarangan. Orang itu mematikan alarmnya dan menatapku seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Dia sepertinya tahu tentang kekuatanku.

"Elu tetap melanjutkan misi ini. Elu telah dipilih sebagai anggota Secret Club. Semua orang yang telah dipilih harus memilih iya atau tidak."

Setelah aku melihat dia, aku tidak bisa lari dari mereka. Aku cuma berpikir dalam diriku, bahwa aku bukan mamaku yang kabur meninggalkan dengan memakai baju Halter Dress merah muda dan keluar secepatnya dari rumah. Dia tidak lebih dari seorang pengecut dan tidak berpikir dewasa, dan dia kabur dengan pacar barunya. Aku mulai membenci warna merah muda.

Dari situasi yang aku hadapi sekarang, aku berpikir tenang dan berkata dengan halus kepada orang di depanku. Aku berkata," Iya. Aku ingin masuk Secret Club." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun